JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pro-Gus Dur yang digawangi Yenny Wahid mempertimbangkan membentuk kendaraan politik baru di tengah kencangnya wacana rekonsiliasi dengan kubu Muhaimin Iskandar.
Juru Bicara PKB Gus Dur, Imron Rosyadi Hamid, mengatakan, ada sejumlah opsi yang berkembang sebagai hasil rapat yang digelar malam tadi.
"Opsi pertama, bergabung dengan Muhaimin dkk (Muktamar Ancol) dengan konsekuensi kami tidak menghormati Gus Dur karena Muhaimin dan kubunya terbukti tidak mengakui Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura PKB," kata Imron, Selasa (12/1/2010), dalam keterangan persnya kepada Kompas.com.
Opsi kedua, tetap "bertarung" dengan nama PKB. "Namun, energi umat habis karena terus berkonflik," ujarnya.
Pilihan terakhir, membuat kendaraan politik baru untuk menampung massa pro-Gus Dur yang menurutnya secara mayoritas menguasai konstituen PKB. "Rapat mempertimbangakn opsi ketiga karena paling sedikit mudharatnya," kata Imron.
Imbauan rekonsiliasi yang sempat dikatakan Muhaimin disambut dingin. Imron mengatakan, pihaknya menyambut baik dan menghormati surat dari KH Mustofa Bisri dan KH Muchit Muzadi mengenai wacana rekonsiliasi. Akan tetapi, ia khawatir surat tersebut dimanfaatkan segelintir pihak yang justru tengah berkonflik di kubu Muhaimin.
"Kami berprasangka baik dan berharap surat itu tidak disalahgunakan untuk kepentingan sempit hanya karena pihak yang berkonflik memegang surat itu," kata dia.
Keputusan mengenai kendaraan politik baru akan dilakukan pascaperingatan 40 hari wafatnya Gus Dur. Saat ini, tutur Imron, pihaknya tengah melakukan pembahasan di tim kecil. "Kami sudah dapat dukungan dari ratusan kiai dari seluruh Indonesia, komunitas nonmuslim, dan Tionghoa," kata Imron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.