Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Nachrawi: Saya Pernah Dipukul Gus Dur

Kompas.com - 01/01/2010, 18:18 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com- Walaupun berseberangan dengan Gus Dur, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur Imam Nachrawi mengaku sangat kehilangan atas wafatnya pendiri PKB tersebut. Banyak kenangan dan pelajaran yang ia dapat dari Gus Dur semasa hidup. Salah satunya, ia pernah dipukul dengan tongkat oleh mantan Presiden keempat RI itu.

Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2002 di rumah Gus Dur di Ciganjur, Jakarta. Saat itu terjadi pertemuan beberapa tokoh PKB untuk membahas konflik yang tengah terjadi. Di tengah-tengah pembicaraan, tiba-tiba Gus Dur memukulkan tongkatnya ke badan Imam.

"Beliau marah karena saya keras kepala dengan pendapat saya. 'Ngapain kamu ngelawan Cak Anam. Dia itu oran kuat di Jawa Timur.' Demikian kata Gus Dur waktu itu sambil memukulkan tongkatnya," kata Imam saat mengingat kembali kenangannya bersama Gus Dur semasa hidup, Jumat (1/1/2010) di Surabaya.

Hal utama yang sulit dilupakan bagi Imam yang nota bene kader PKB kubu Muhaimin itu adalah sikap ketulusan dan keikhlasan Gus Dur sebagai pemimpin bangsa. Ia bahkan mengaku kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk melukiskan rasa kehilangan tersebut.

Beliau adalah orang dengan rasa tulus ikhlas yang luar biasa. Beliau rela mengorbankan diri demi tegaknya demokrasi. "Contohnya adalah saat beliau rela diturunkan dari kursi Presiden. Tidak ada dendam dan sakit hati pada beliau," kata mantan anggota DPR RI 2004-2009 ini.

Bahkan, ketika kepemimpinan Imam di PKB Jatim hendak dibekukan Gus Dur, Gus Dur memberi tahu Imam terlebih dahulu secara langsung. Gus Dur mengatakan rencana pembekuan itu di rumah sakit kepada Imam yang menjenguknya.

"Beliau berkata bahwa pembekuan ini untuk memuaskan hati orang-orang PKB yang tidak puas terhadap kinerja saya. Sungguh, itu adalah salah satu bentuk rasa tulus beliau," ucap Imam yang sempat mencium jenazah Gus Dur sebelum dimandikan.

Mengenai wacana agar Gus Dur diangkat sebagai Pahlawan Nasional, Imam mengatakan supaya hal itu dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah. Jasa-jasa Gus Dur dalam hal toleransi antarumat beragama sudah diakui dunia internasional. Gus Dur juga berperan membuka kran demokrasi yang te rsumbat di era Orde Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com