JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah dengan mengganti sejumlah mobil pejabat tinggi negara menjadi Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc seharga Rp 1,3 miliar yang menggunakan uang negara ini langsung menuai kritik pedas dari Ketua Pedoman Indonesia yang juga Ketua Komisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rahman. Dengan suara lantang, Fadjroel menyatakan bahwa pemberian mobil mewah ini adalah kado terburuk bagi rakyat Indonesia.
"Kenapa pemerintah tak menganggarkan dana untuk, misalnya, memperbaiki sekolah yang rusak. Menyantuni rakyat Indonesia yang masih miskin? Tapi, begitu mudahnya pemerintah memberikan fasilitas para pejabat negara yang sudah kaya, diberi mobil mewah? Apa ini bisa dikatakan pemerintah yang pro rakyat," papar Fadjroel kepada Persda Network, Senin (28/12/2009).
"Kalau memang pemerintah dan para pejabat negara iba dengan nasib rakyatnya yang miskin, lebih baik kembalikan mobil dinas itu. Dijual lagi, dan uangnya diberikan kepada rakyatnya yang membutuhkan. Saya tentu tak habis pikir dengan pemikiran pemerintah seperti ini," kata Fadjroel lagi.
Dia kemudian menyatakan, fasilitas baru berupa mobil mewah yang diberikan kepada para pejabat negara itu adalah sebuah kado pahit bagi rakyat Indonesia dalam menyongsong tahun baru.
"Pemerintah sama sekali tidak menunjukkan empatinya kepada rakyatnya yang masih hidup dalam kesusahan. Mobil baru untuk para pejabat itu pakai uang rakyat. Apa mereka sudah menunjukkan kinerjanya untuk rakyat? Mereka itu belum lama bekerja, tapi sudah mendapatkan fasilitas yang tidak sesuai dengan kerjanya bagi rakyat," cetus Fadjroel Rahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.