JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Pansus Angket Century Bambang Soesatyo, hingga Minggu (13/12/2009) ini, masih berkeyakinan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah melakukan komunikasi dengan mantan Dirut Bank Century Robert Tantular.
Pansus, lanjutnya, memiliki cuplikan percakapan antara Sri Mulyani dan Robert Tantular. Namun, dirinya meminta agar polemik ini dihentikan. Terkait kebenarannya, Bambang meminta agar menunggu persidangan Pansus yang akan mempertemukan Sri Mulyani dan Robert Tantular.
"Jika nanti percakapan ini terbukti benar, ini menggambarkan betapa hebatnya seorang Robert Tantular, bahkan lebih hebat dari Anggodo," ujar Bambang.
Hebat, dalam arti, seorang pengusaha telah berani mengatur-atur pejabat tinggi negara. Jika pada kasus Anggodo, potensi kerugian negara "hanya" berkisar hitungan miliar, pada kasus Robert, potensi kerugian negara mencapai triliunan.
Sementara itu, terkait rumor bahwa motif Partai Golkar ikut serta dalam Pansus Angket adalah sebagai upaya balas dendam Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie terhadap Sri Mulyani, lagi-lagi Bambang membantahnya.
"Saya balik bertanya, apakah tanpa Partai Golkar atau Ical, temuan Pansus tidak akan ditindaklanjuti? Apakah tanpa Partai Golkar atau Ical, temuan BPK yang menyatakan bahwa telah terjadi penyalahgunaan wewenang dan rekayasa dalam kebijakan bail out tidak akan ditindaklanjuti?" ujar Bambang.
Dia meminta pihak-pihak tertentu agar tidak membawa isu angket Century ke arah personal. "Rakyat di Indonesia tengah menunggu proses ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.