Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angket Century Siap

Kompas.com - 12/11/2009, 05:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan hak angket Bank Century siap diajukan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Hingga Rabu (11/11) sebanyak 78 anggota DPR dari delapan fraksi telah memberikan dukungan berupa tanda tangan, kecuali Fraksi Partai Demokrat.

Anggota tim Pencari Fakta Kasus Bank Century dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gayus Lumbuun dan Eva Kusuma Sundari, menyampaikan perkembangan itu kemarin. ”Mudah-mudahan Kamis ini bisa disampaikan ke pimpinan DPR,” kata Gayus.

Anggota DPR pendukung antara lain Chairuman Harahap (Partai Golkar), KH Bukhori (Partai Keadilan Sejahtera), Chandra Tirta Wijaya (Partai Amanat Nasional), Ahmad Kurdi Moekri (Partai Persatuan Pembangunan), Effendy Choirie (Partai Kebangkitan Bangsa), Martin Hutabarat (Partai Gerindra), dan Syarifuddin Sudding (Partai Hanura).

Anggota DPR yang paling banyak memberikan tanda tangan berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yaitu berjumlah 62 orang. PDI-P menjadi motor dari gerakan ini.

Dengan telah terkumpulnya sejumlah tanda tangan tersebut, usulan angket itu telah memenuhi persyaratan. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Pasal 177 Ayat 1 menyebutkan bahwa hak angket harus diusulkan paling sedikit 25 anggota DPR lebih dari satu fraksi.

Eva juga mengimbau anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat untuk ikut mendukung gerakan ini. ”Presiden sudah katakan akan pasang badan untuk pemberantasan korupsi. Hal itu mestinya dibuktikan dalam bentuk dukungan Partai Demokrat,” ujarnya.

Hasil analisis Tim Pencari Fakta PDI-P menemukan sejumlah pelanggaran undang-undang dan keanehan. Salah satu keanehan itu, menurut Eva, kebijakan itu ditandatangani pukul 04.00.

Menurut Gayus, ada tiga pihak yang harus diperiksa, yaitu Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan pemilik Bank Century. Gayus juga mengingatkan bahwa kasus ini harus diusut tuntas agar tidak terulang lagi pada masa mendatang karena benar-benar mengguncang perekonomian negara. Kerugian negara tidak hanya Rp 6,7 triliun, bahkan sudah berkembang menjadi Rp 9 triliun.

Effendy Choirie juga mengingatkan bahwa pimpinan partai politik ataupun pimpinan di DPR pun harus diawasi dan dikawal. Hal itu karena dari pengalaman angket sebelumnya, yang sering kali memangkas angket justru dilakukan oleh pimpinan partai, fraksi, bahkan pimpinan panitia khusus. ”Harus diawasi jangan sampai mereka ini bermain belakang,” katanya.

Dukungan Soetrisno Bachir

Secara terpisah, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir sudah meminta semua anggota Fraksi PAN DPR mendukung angket Century. Angket tersebut diharapkan dapat membuka kabut yang menyelimuti penegakan hukum dan usaha pemberantasan korupsi.

”Dukungan terhadap angket ini harusnya menjadi bagian dari amar makruf nahi mungkar, perjuangan melawan kezaliman yang nyata. Kader PAN yang punya hati nurani dan jiwa reformis tidak seharusnya membiarkan kemungkaran di depan mata,” ujarnya.

Meskipun demikian, Soetrisno mengakui imbauannya tidak dihiraukan anggota fraksi PAN DPR karena kekacauan internal dan kuatnya pengaruh Amien Rais terhadap anggota Fraksi PAN. (MAM/SUT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com