Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Nama MS Kaban, Joko Tjandra dan Artalita di Depan TPF

Kompas.com - 04/11/2009, 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam pertemuan dengan Tim Delapan atau Tim Pencari Fakta (TPF) di Kantor Wantimpres, Rabu (4/11), Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyebut nama mantan Menteri Kehutanan MS Kaban. Peran Kaban berada dalam perkembangan pascatestimoni Antasari Azhar terkait pertemuannya dengan Anggoro Widjojo di Singapura.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Delapan Adnan Buyung Nasution dalam keterangan pers seusai pertemuan. Adnan mengatakan, kasus dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah dimulai dari testimoni Antasari tersebut yang terungkap justru dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari.

"Antasari juga cerita banyak soal pertemuan dengan Anggoro dan dia mendengar anak buahnya terima uang dari Anggoro lalu merasa perlu memeriksa Anggoro langsung. Itu Antasari sendiri yang buat, bukan atas permintaan siapa-siapa," tutur Adnan.

"Baru kemudian berkembang terkait dengan MS Kaban dan Chandra Hamzah. Tapi itu belum dibongkar sampai sekarang. Kita tanya kenapa enggak ikut dibongkar dulu MS Kaban, kan juga besar diketahui masyarakat. Tapi jawaban Kapolri itu kan di tangan KPK," lanjutnya.

Adnan mengatakan, tim belum mengetahui dengan jelas hubungan fakta-fakta yang diungkapkan oleh Kapolri, termasuk nama Joko Tjandra dan Artalita Suryani. Adnan berjanji tim akan mempelajarinya sampai jelas pada gelar perkara Sabtu mendatang.

"MS Kaban tadi hanya dikatakan selintas, banyak cabang-cabangnya ini dalam pemeriksaan Antasari. Jadi amat complicated dan sangat ruwet. Mungkin setelah gelar perkara lebih jelas," tandas Adnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com