JAKARTA, KOMPAS.com — Adik buronan Anggoro Widjojo, Anggodo Widjojo, meminta maaf kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena telah menyebut namanya dalam beberapa percakapannya dengan sejumlah orang melalui pesawat telepon.
"Permohonan maaf saya kepada Bapak Presiden. Saya tidak bermaksud mencatut nama Presiden," kata Anggodo Widjojo, Selasa (3/11) di Jakarta. Ia menyampaikan hal tersebut seusai wawancara di TV One mengenai pemutaran rekaman dugaan rekayasa kasus dua pimpinan non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, di persidangan Mahkamah Konstitusi (MK), hari ini.
Selain kepada Presiden, Anggodo juga menyampaikan permintaan maaf kepada Kabareskrim Susno Duadji dan mantan Jamintel Kejaksaan Agung, Wisnu Subroto, karena menyebut nama mereka dalam percakapan rekaman tersebut.
Anggodo menegaskan, dalam rekaman yang diputar di sidang MK tersebut, dia sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga. "Saya tidak pernah komunikasi dengan Pak Ritonga," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat selama ini telah memberikan hujatan dan makian atas dirinya dan kakaknya, Anggoro, dan itu dirasa sudah cukup. "Kepada rakyat Indonesia, kasihanilah keluarga saya," kata Anggodo.
Meski sudah dihujat atas dugaan merekayasa kasus Bibit dan Chandra, Anggodo sama sekali tidak ingin dibela oleh lembaga penegak hukum. Ia membantah jika apa yang terkuak dari rekaman yang diputar di persidangan MK merupakan upaya merekayasa kasus Bibit dan Chandra.
"Tujuan saya satu, bukannya saya atau keluarga saya ingin menjatuhkan KPK. Kita sebagai pengusaha merasa senang dengan adanya KPK. Kita sebagai pengusaha tentu takut kepada hukum," ungkapnya. (Persda Network/CR2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.