Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Keselamatannya Terancam, Chandra Harus Dibebaskan

Kompas.com - 03/11/2009, 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski menyadari Mahkamah Konstitusi (MK) tak memiliki kewenangan untuk mengabulkan permohonannya, kuasa hukum dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah meminta majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) memberi perhatian bahwa keselamatan nyawa Chandra di dalam tahanan terancam.

Hal ini disimpulkan berdasarkan rekaman yang sudah diperdengarkan dalam sidang uji materi di Gedung MK, Jakarta, Selasa (3/11). "Seperti kita ketahui, ada ancaman untuk menghilangkan Chandra kalau Chandra dimasukkan ke tahanan. Saya khawatir Chandra akan hilang. Mohon Chandra ditempatkan dalam satu tempat tertentu atau dikeluarkan sekarang juga karena akan dihilangkan," tutur salah satu kuasa hukum KPK, Bambang Widjojanto, di akhir persidangan.

Dalam rekaman terdapat percakapan antara Anggodo dan seseorang yang isinya demikian, "Kalau Chandra sampai masuk tahanan, biar kita habisi sekalian."

Dalam kesempatan ini, Bambang juga meminta agar sejumlah aparat penegak hukum yang disebut di dalam rekaman dipanggil karena terkait barang bukti. "Ada begitu banyak pejabat hukum yang diduga terlibat dan mereka potensial berkaitan dengan barang bukti yang bersangkutan. Segera diambil tindakan khusus yang berkaitan dengan barang bukti. Ini memang bukan bagiannya MK, tapi perlu ditandai MK untuk memperlancar proses hukum ke depan," tutur Bambang.

Sesuai dengan perkiraan sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD yang memimpin jalannya sidang mengatakan, kewenangan MK tak dapat memenuhi permintaan kuasa hukum. "Anda tahu sia-sia menyampaikan itu karena kewenangan kami tidak sejauh itu," tutur Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com