Sikap Golkar soal Angket Century Tergantung Hasil Audit BPK

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap Fraksi Partai Golkar di DPR dalam penggunaan hak angket terhadap kasus Bank Century tergantung pada hasil audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR RI, Senin (2/11).

Politisi Partai Golkar ini meminta BPK segera menyelesaikan audit untuk bisa menentukan langkah selanjutnya terhadap kasus ini. "Apa angket atau tidak kami menunggu perkembangan ini," tuturnya.

Namun, Priyo membantah bahwa Partai Golkar turut memprakarsai penggunaan hak angket untuk kasus Bank Century. Partai Golkar, menurut Priyo, hanya ingin mendudukkannya dalam posisi yang tepat. Dari laporan sementara yang terakhir DPR dari Ketua BPK Anwar Nasution di akhir masa jabatannya, didapati kemungkinan adanya unsur pidana. Namun, Priyo tak mau cepat-cepat menyimpulkan.

"Kami persilakan saja ada angket, tapi kami tidak pernah menyuruh anggota kami untuk memprakarsai itu. Silakan saja kalau ada fraksi lain yang mau. Kalau melihat angka (Rp 6,7 triliun) itu kami memang geleng-geleng, tapi jangan bicara substansi gitu. Kami tetap tunggu BPK," tutupnya.

Sambil menunggu hasil dari BPK, pimpinan DPR juga meminta Komisi XI dan Komisi III untuk melakukan langkah-langkah pengawasan penyelidikan kepada mitra kerja yang terkait.