Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul Sembiring Kembangkan ICT di Segala Lini

Kompas.com - 21/10/2009, 22:44 WIB

Tifatul mengaku semakin semangat dengan suppor keluarga. Dengan tekadnya ia berupaya untuk menyusupkan ICT ke semua lini kehidupan berbangsa. Penggemar futsal dan bulutangkis itu, mengatakan, sudah ada setumpuk persoalan menghadang di depan mata setelah dirinya resmi dinobatkan menjadi Menkominfo.

"Ada empat PR besar yang harus segera kita perbaiki dari sektor komunikasi dan informatika," kata Tifatul. Ia mengatakan, Indonesia memiliki masalah dalam hal perbedaan kemudahan akses di kota besar dan daerah terpencil yang sangat besar.

Persoalan kedua adalah kurangnya informasi edukatif dari media komunikasi tanah air. Ia berpendapat, komunikasi edukatif masih sangat lemah di mana 75 persen tayangan yang ada di media siaran Indonesia dinilai tidak mendidik.  "Sebagai Menkominfo saya ingin komunikasi yang lancar dan informasi yang benar dalam arti lancar, mudah, dan bermanfaat," katanya.

Masalah yang ketiga yang menghadang dunia komunikasi dan informatika adalah infrastruktur ICT yang masih sangat lemah. "Dan persoalan yang terakhir adalah layanan informasi kita masih sangat kurang," katanya.

Sektor informasi dan komunikasi, menurut Tifatul, sangat potensial untuk digarap karena ada studi yang menyebutkan bahwa investasi ICT bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi 3-5 persen.

Tifatul sendiri secara pribadi ingin Kominfo menjadi penggerak pembangunan bangsa, pengaplikasi produk lokal, penyerap tenaga kerja, sebagai alat pencerdasan kehidupan bangsa, dan alat demokrasi. "Institusi ini juga potensial untuk menjaga NKRI karena sampai saat ini masih banyak daerah yang belum tersentuh akses telekomunikasi terutama di wilayah terluar dan terpencil," katanya.

Oleh karena itu, ia bertekad merangsang para vendor telekomunikasi untuk lebih mengembangkan perannya di seluruh bagian wilayah Indonesia. "Dengan begitu tidak akan ada lagi wilayah -blank spot’ di Indonesia," katanya.

100 Desa Komputer
Tifatul Sembiring memprogramkan dalam 100 hari pertama kerjanya sebagai Menkominfo, akan mewujudkan 100 desa komputer.  "Dalam 100 hari pertama bekerja sesuai target yang ditetapkan Presiden saya akan mewujudkan 100 desa komputer," katanya.

Ia mengatakan, program itu merupakan bagian dari ’grand’ desain programnya yakni 10.000 desa komputer sampai dengan 2014.

Secara khusus, Tifatul bertekad sistem komputerisasi bisa masuk ke seluruh sendi masyarakat mulai lembaga pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan.

"Bagaimana kita upayakan agar komputer bisa masuk ke lembaga pendidikan supaya mampu meningkatkan SDM kita," katanya. Selain itu, komputer harus mendukung sektor bisnis agar semakin berdaya saing tinggi.

Dan sistem pemerintahan yang terkomputerisir, menurut Tifatul, sangat penting untuk meminimalisir praktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).  "E-government harus kita upayakan untuk meminimalisir KKN," katanya.

Ke depan, Tifatul mengharapkan seluruh pegawai hingga ke tingkat pemerintahan terbawah bekerja dengan sistem on-line sehingga tidak perlu menerima uang cash secara langsung dari masyarakat. Ia berpendapat, pegawai cukup menerima resi dalam bentuk kertas sehingga praktek "sogok-menyogok" dapat diminimalkan melalui sistem on-line.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com