Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Dibebani Lima PR Besar

Kompas.com - 19/10/2009, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Negara Indonesia masih memiliki banyak masalah hukum. Karena itu, presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Patrialis Akbar, calon pembantunya, untuk fokus pada lima persoalan hukum.

"Ada lima hal besar yang diamanahkan beliau pada saya," kata Patrialis, anggota DPR dari Fraksi PAN, seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Senin (19/10).

Pertama, negara harus membuat undang-undang baru karena peraturan kita banyak yang warisan Belanda. Salah satu efeknya adalah kerap terjadi tumpang tindih antara satu peraturan dan peraturan lain.

"Masalah budaya hukum kita yang ternyata memiliki beberapa masalah yang harus segera dibenahi," kata Patrialis, yang didengungkan akan menjadi Menteri Hukum dan HAM.

Kedua, presiden memintanya dalam proses pembuatan UU agak lebih dipercepat. Jangan sampai macet lagi di pemerintah. Kalau sampai di pemerintah segera dikoordinasikan pada Setneg, lalu diharmonisasikan dengan departemen terkait dan peraturan yang telah ada.

"Jangan sampai UU baru menjadi masalah baru," ungkap Patrialis.

Ketiga, terkait dengan persoalan hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Presiden meminta pengurusan HAKI jangan berbelit-belit. Jangan sampai para investor disibukkan dengan perizinan HAKI, padahal mereka sudah siap produksi.

"Inikan merugikan. Birokrasinya harus diberi gebrakan di semua lini," ucapnya.

Keempat, soal pengurangan hukuman bagi para narapidana. Patrialis diminta untuk tidak mengobral remisi, terutama napi teroris.

"Untuk yang teroris jangan terlalu besar. Takutnya begitu keluar bikin lagi," ujarnya.

Kelima, soal HAM. Menurut Patrialis, Presiden sangat memberi penekanan serius pada hal ini. Oleh sebab itu, Presiden meminta dalam penanganan persoalan HAM, Dephuk dan HAM tidak menjaga jarak dengan Komnas HAM dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hukum.

"(Untuk mewujudkan itu) 20 September (saya) sudah selesai membuat rencana strategis. Tidak ada istilah libur. (SBY) maunya running betul," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com