Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Jadi "Kotak Pos" Partai Koalisi Demokrat

Kompas.com - 13/10/2009, 15:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya ibu mertua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ageng Sarwo Edhi Wibowo yang menjadi jalur masuknya dokumen daftar riwayat hidup calon anggota kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono sekaligus Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa juga menjadi "kotak pos" calon menteri pemerintahan SBY-Boediono. Hatta menjadi penyambung dokumen-dokumen daftar riwayat hidup calon menteri asal partai koalisi dengan Partai Demokrat.  Surat resmi dari parpol pun sudah dimasukkan ke presiden.

"Kalau ada orang melamar, menyampaikan surat ke presiden. Wajib  kita menyampaikan ke presiden karena itu amanah namanya," kata Hatta Rajasa saat memberikan keterangan pers di gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (13/10).

Meski memastikan menjadi penyambung lidah partai koalisi dalam urusan dokumen daftar riwayat hidup calon menteri, Hatta mengaku tidak mengetahui, dokumen yang masuk ke meja SBY sudah termasuk dokumen calon menteri asal PDIP dan Partai Golkar.

"Yang itu (calon menteri asal PDIP dan Golkar), saya belum sempat mengurusi. Ya saya tidak tahu, karena saya sibuk mengurusi koalisi yang dari awal itu," ujarnya.

Menurut dia, partai koalisi yang mengajukan calon menteri sudah mengetahui "takaran" berapa banyak calon menteri yang akan diserahkan ke presiden tepilih periode 2009-2014. "Kawan-kawan dari parpol itu sudah bisa mengukur kira-kira berapa. Tidak seratus atau dua puluh," paparnya.

Hatta menyebut, dari nama-nama yang masuk tersebut, Presiden Yudhoyono yang memberi penilaian. Hal ini mengacu pada sistem presidensil yang dianut di Tanah Air. "Sistem presidensil memberikan hak prerogatif kepada presiden untuk memilih pembantu. Siapapun, dari darimana dia," sergah Hatta.

Ketika disinggung berapa banyak calon menteri asal PAN yang diajukan ke SBY, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) menjawab sekenanya. "PAN itu mengusulkan berapa ya? Lupa, tapi banyaklah,"  kata Hatta dengan senyum melebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com