SURABAYA, KOMPAS.com — Menyambut pengakuan badan dunia UNESCO atas batik sebagai warisan budaya dunia nonbenda (the world heritage intangible) dari Indonesia, Universitas Ciputra Surabaya dan Universitas Kristen Petra Surabaya mengimbau seluruh sivitas akademikanya mengenakan batik pada tanggal 2 Oktober mendatang.
"Awal September lalu, Rektor Universitas Ciputra sudah mengimbau seluruh sivitas akademika untuk berbatik-ria pada 2 Oktober mendatang," kata Dekan Fakultas Teknologi dan Desain UC Surabaya, Freddy H Istanto, di Surabaya, Minggu (27/9).
Selain itu, katanya, Jurusan Arsitektur Interior UC juga akan menggelar koleksi produk-produk desain pola batik untuk menyambut pengakuan Organisasi Urusan Pendidikan, Sains, dan Budaya PBB (UNESCO) pada tanggal itu.
Hal yang sama juga akan dilakukan Perpustakaan Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya. "Kami bersama KiBaS (Komunitas Batik Surabaya) akan menggelar karnaval batik rakyat di kampus pada tanggal 2 Oktober," kata Kepala Perpustakaan UKP Aditya Nugraha.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan agar rakyat Indonesia mengenakan pakaian batik pada 2 Oktober 2009. Pengakuan dunia terhadap batik itu dilakukan dalam sidang komite antarpemerintah untuk perlindungan ICH (international cultural heritage) UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 28 September-2 Oktober.
Selain UNESCO, pengakuan terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia itu juga sudah lama diakui banyak kalangan asing, termasuk Ibunda Presiden Amerika Serikat (AS) Ann Dunham.
Bahkan, Mei lalu, koleksi batik Indonesia milik Ann Dunham, antropolog kenamaan Amerika yang pernah lama menetap di Indonesia, dipamerkan di sejumlah kota di AS, seperti Chicago, Los Angeles, San Fransisco, Houston, New York, dan Washington DC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.