Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Kami Sudah Profesional

Kompas.com - 13/08/2009, 09:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bahwa pihaknya telah bertindak profesional dalam menyelenggarakan Pemilu Presiden 2009.

"Ya kita sudah profesional. Kalau tidak profesional, buktinya kemarin bisa melaksanakan pilpres," kata anggota KPU, Syamsul Bahri, menanggapi catatan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyebut KPU tidak profesional. Ia ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (13/8).

Menurut Syamsul, pihaknya telah bekerja sesuai prosedur menurut peraturan dan UU yang berlaku. Namun, karena kurangnya komunikasi publik, masyarakat sering tidak memahami yang telah dilakukan KPU. Akibatnya, KPU dinilai tidak profesional. "Kita sudah bekerja. Ini hanya masalah komunikasi publik sehingga KPU terkesan tidak profesional," cetusnya.

Sebelumnya, KPU memenangi sidang gugatan sengketa pilpres yang diajukan pemohon JK-Wiranto dan Mega-Prabowo di Mahkamah Konstitusi. Kendati demikian, MK memberi catatan dan menyebut KPU tidak profesional dalam menyelenggarakan pilpres.

Menurut Syamsul, sebenarnya dalil yang diajukan pemohon telah lama mencuat dan KPU telah berulang kali memberikan penjelasan. Bahkan, tambahnya, dalam sidang yang digelar sejak 4 Agustus 2009 ini, KPU juga bisa memberikan jawaban atas materi gugatan yang diajukan. "Apa yang di persidangan itu sudah lama ada. Dalam persidangan kemarin itu persoalan lama, kita bisa menjawab itu semua," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

Nasional
Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Nasional
2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

Nasional
Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Sentil DPR soal Revisi UU MK, Pakar: Dipaksakan, Kental Kepentingan Politik

Nasional
Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA

Nasional
Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Nasional
Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Nasional
Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Nasional
Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Nasional
BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

Nasional
Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Nasional
KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

Nasional
Putusan MK 2011 Jadi Alasan, Revisi UU Kementerian Negara Dinilai Bakal Temui Persoalan

Putusan MK 2011 Jadi Alasan, Revisi UU Kementerian Negara Dinilai Bakal Temui Persoalan

Nasional
Tolak Revisi UU MK, Mahfud: Bisa Ganggu Independensi Hakim

Tolak Revisi UU MK, Mahfud: Bisa Ganggu Independensi Hakim

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Muluskan Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo-Gibran

Revisi UU Kementerian Negara Muluskan Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com