Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tidak Akan Berhenti di Temanggung

Kompas.com - 08/08/2009, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dua hari, Tim Densus 88 dan aparat kepolisian berhasil menggerebek dua sarang terorisme di Bekasi, Jawa Barat dan Temanggung, Jawa Tengah. Dari penggerebekan ini, tiga orang dinyatakan tewas dan lima lainnya ditangkap dalam keadaan hidup. Kelompok jaringan teroris Noordin M Top yang diringkus ini, terlibat dalam aksi bom Mega Kuningan pada 17 Juli lalu.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Hanuri mengatakan, meski berhasil melumpuhkan salah satu sel kelompok Noordin, pihaknya tidak akan berhenti melakukan pengungkapan. "Buronan masih banyak. Jadi bukan operasi yang hari ini berakhir. Aparat kami masih kerja keras," ujar Bambang, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (8/8) petang.

Ia mengatakan, penggerebekan yang dilakukan di dua safe house teroris dalam waktu bersamaan, sudah dirancang sejak terjadinya bom Mega Kuningan. Kemudian, diputuskan untuk bergerak serentak di tiga titik yaitu Temanggung, Solo dan Jati Asih. Akan tetapi, penyergapan di Solo terhenti karena target buruan lolos akibat gencarnya pemberitaan dari Temanggung.

Dari dua penggerebekan, tiga teroris yang tewas adalah Air Setiawan, Eko (penggerebekan di Jatiasih) dan satu teroris yang belum diketahui identitasnya tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah. Pria yang ditemukan tewas di kamar mandi ini diduga sebagai Noordin M Top akan tetapi, polisi masih menunggu hasil tes DNA. Sementara, lima teroris yang ditahan adalah Ibrahim, Yayan, Aris, Hendra dan Muzahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com