JAKARTA, KOMPAS.com — Kritikan masih terus dilontarkan atas debat capres pertama yang berlangsung, Kamis (18/6) malam. Setengah bergurau, pengamat politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, mengatakan, debat capres tak ubahnya seperti tanya jawab antara moderator dan tiga calon presiden, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla.
"Jadi seperti Anies bertanya, capres menjawab," kata Andrinof, menanggapi singkat debat capres, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/6). Debat capres pertama itu memang dimoderatori oleh Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan.
Moderator sendiri, menurutnya, sudah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Hanya saja, format debat yang dinilai mengungkung sang calon sehingga forum yang berlangsung 2 jam itu terkesan 'garing'.
"Dari segi kultur juga, terlihat suasana psikologis ketiga capres belum siap. Temanya terlalu banyak, bertumpuk dan capres tidak mengemukakan agenda besar. Nuansa 'provokasi' juga kurang dimunculkan," kata Andrinof.
Kesempatan debat yang memberikan sesi penyampaian visi misi dan program kerja, tak dimanfaatkan dengan baik oleh para capres. Padahal, dikatakan Andrinof, di tengah kondisi ekonomi yang diterpa krisis global, masyarakat butuh pemimpin yang mampu memberikan harapan fondasi pemerintahan yang kuat.
"Tapi tidak ada gagasan baru yang muncul. Gagasan itu lah yang kita butuhkan, sesuatu yang bersifat terobosan, yang tidak hanya untuk 5 tahun tapi fondasi 50 tahun ke depan. Dan tidak ada (capres) yang menyampaikannya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.