Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Debat Capres Kok Three in One

Kompas.com - 19/06/2009, 02:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan debat capres, Kamis ( 18/6 ) malam ini mengundang komentar pengamat politik. Pengamat politik LIPI syamsuddin Haris menilai debat capres perdana ini masih jauh dari harapan. Menurutnya, tiga capres memiliki visi yang sama dalam membangun bangsa kedepan.

"Penilaian saya seperti judul kolom saja, konsep capres ini 3 in 1. Ada 3 capres tetapi 1 visi, dan 1 platform. Bisa bayangkan tadi yang satu bilang A, yang lain setuju. Yang satu bilang B yang lain setuju. Padahal saya tadinya membayangkan sesuatu yang lebih signifikan," kata Syamsuddin, seusai Nonton Bareng, di Media Center KPU, Jakarta, Kamis ( 18/6 ).

Ketiga capres menurutnya, hanya memaparkan daftar keinginannya kedepan tanpa memberikan solusi dan teknis yang jelas atas permasalahan yang ada. "Tidak ada solusi yang jelas terukur dan memiliki time frame yang jelas. Wajar saja kalau isi kampanye capres kita itu hanya sindir menyindir sebab miskin ide, miskin gagasan," kata Syamsuddin.

Hal senada juga disampaikan Direktur Pusat Kajian Politik UI Sri Budi Eko Wardani. Menurutnya, masing-masing pasangan calon terlalu santun untuk mengomentari pikiran lawan politiknya sehingga tidak ada hal konkret yang dikritisi.

"Masih debat perrtama, masih santun untuk mengomentari pikirna masing," ujarnya.

Ia kemudian merinci, dalam debat ini SBY lebih unggul dibandingkan dua capres lainnya. Sebab, SBY memiliki pemahaman yang cukup dalam bidang politik, hukum, Dan HAM. "SBY memiliki keunggulan dan menguasai dengan data," cetusnya.

Sedangkan capres yang diusung PDIP, Megawati dinilai kurang bisa mengkritisi secara tajam beberapa poin penting yang seharusnya bisa menguntungkannya.

Kalau JK, lanjutnya, selalu memberi catatan-catatan penting tentang kemandirian, dan selalu menegaskan kata-kata efektif dalam setiap jawabannya. "Namun, tidak dijabarkan bagaimana konkretnya,"pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com