Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Evaluasi Alutsista hingga 30 Juli

Kompas.com - 16/06/2009, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Tentara Nasional Indonesia bersama Departemen Pertahanan membentuk tim audit bersama untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Tim ini mulai bekerja Senin kemarin dengan tenggat hingga 30 Juli 2009 mendatang.

Audit dilakukan menyeluruh terhadap peralatan, pelatihan, manajemen, dan anggaran. Evaluasi ini dilakukan terkait dengan beruntunnya kecelakaan alutsista milik TNI dalam beberapa waktu terakhir.

"TNI sudah melakukan langkah untuk melakukan audit. Baru mulai dan belum selesai. Diharapkan tanggal 30 Juli selesai," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, seusai Pembukaan Latihan Garuda Shield-09, di Infantry Training Center, Cipatat, Bandung, Selasa (16/6).

Terkait jatuhnya sejumlah pesawat, Djoko mengatakan, Mabes TNI melakukan pengawasan dan pemeriksaan khusus yang dipimpin Inspektur Jenderal TNI Letnan Jenderal Lilik Sumaryono.

Menurut Djoko, pemerintah sebenarnya telah melakukan penambahan alutsista untuk membangun kekuatan. "Seperti AU ada penambahan 7 Sukhoi, kemudian AD penambahan 8 helikopter MI-17, dan 3 helikopter MI-35, juga ada penambahan peluru kendali ada 5 baterai. AL ada penambahan 4 kapal perang jenis korvet dan merencanakan penambahan kapal selam," paparnya.

Selain itu, TNI juga telah memilah-milah alutsista yang sudah tidak bisa dipakai lagi. Ia merinci, AL telah meng-grounded pesawat Nomad, sementara AU juga meng-grounded pesawat OV 10 dan heli Skorsing. "Mana yang bisa dipakai dan mana yang tidak bisa dipakai dipilah-pilahkan. Ada juga rencana untuk perbaikan supaya siap pakai," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com