Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Mengawalinya di Malang

Kompas.com - 12/06/2009, 07:36 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Fungsionaris Partai Demokrat yang menjadi Koordinator Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Jero Wacik, mengemukakan, penggagas (mastermind) untuk Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono adalah Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.

"Beliaulah (SBY) mastermind-nya agar mesti begini, mesti begini. Beliau mengarahkan kita. Kita memberi masukan sedikit, beliau yang banyak. Beliau punya masukan banyak, kita masukan sedikit," ujar Jero yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, pekan lalu.

Fox Indonesia yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum sebagai konsultan politik, menurut Jero, hanyalah pelaksana kampanye. "Mastermind-nya Pak SBY," ujar Jero menegaskan.

Meskipun diakui sebagai pelaksana, CEO Fox Indonesia Choel Mallarangeng menjelaskan konsep besar kampanye SBY-Boediono di dalam pesawat Transwisata Air yang disewa sebagai gagasan dan terobosan Fox Indonesia. Choel menjelaskan sejumlah terobosan yang dengan berani dilakukan untuk kampanye SBY-Boediono seperti meminimalkan kampanye terbuka di depan ratusan ribu peserta.

Beberapa pimpinan menyangsikan terobosan itu dan khawatir gagal. "Tetapi tetap kami lakukan," ujar Choel di atas Semarang, Kamis (11/6).

Sepanjang kampanye, Fox Indonesia akan menyiapkan 11 kota untuk dihadiri SBY yaitu dimulai dari Malang, Kendari, Kupang, Lampung, Pekanbaru, Medan, Padang, Denpasar, Balikpapan, Solo, dan Jakarta. Untuk 11 kota itu, Fox Indonesia membaginya dalam tiga kelompok. Boediono yang memiliki tim terpisah akan bergabung di Malang (12/6), Solo (29/6), dan Jakarta (4/6).

Kecuali saat penutupan di Jakarta yang direncanakan di Gelora Bung Karno, semua kampanye lain di lakukan di tempat tertutup dengan peserta sekitar 3.000 orang. "Pemberitaan di media massa dan iklan yang akan dilakukan diharapkan menggandakannya. Hitungan kami, setiap kampanye maksimal dapat menjangkau 30 juta orang," ujar Choel.

Untuk pemakaian model kampanye ini, Choel mengaku telah tiga kali mempraktikkannya, saat kampanye legislatif terakhir di Magelang, Jawa Tengah, deklarasi SBY-Boediono di Bandung (Jawa Barat), dan kampanye perdana SBY-Boediono di Kemayoran (Jakarta). Selama kampanye, tiga materi akan selalu diangkat SBY dalam pidatonya.

Pertama, materi yang bersentuhan langsung dengan lokalitas kampanye. Kedua, materi tetap yang akan terus diangkat sesuai visi dan misi. Ketiga, materi yang sedang menjadi isu nasional.

"Berbeda dengan pemilu legislatif yang waktunya panjang, untuk pemilu presiden waktunya pendek. Aksi akan lebih banyak dibanding rapat. Rapat satu jam berarti hilang waktu satu jam," ujar Choel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com