Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Klaim, LRI dan LSI Akan Diadu Langsung

Kompas.com - 08/06/2009, 19:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin mendekat pada pilpres, publik malah disajikan debat para lembaga survei. Debat ini berlanjut di tingkat para Tim Sukses pada masing-masing capres. Lalu di mana tempat debat capresnya sendiri? Kapan waktu bagi para capres menyampaikan program-program konkretnya?

"Saya khawatir dengan keadaan ini," komentar Bima Arya Sugiarto, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon (8/6). Pernyataannya ini terkait dengan perseteruan antara dua lembaga survei, Lembaga Riset Informasi (LRI) yang dikomandoi Johan Silalahi dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang Direktur Eksekutifnya Saiful Mujani.

Inti dari persolan mereka adalah LRI mengklaim bahwa hasil surveinyalah yang benar sehingga yakin pilpres akan berlangsung 2 putaran, bukan 1 putaran sebagaimana diyakini LSI. Padahal pihak LSI mengaku tidak pernah mengatakan pilpres akan berlangsung 1 putaran. Yang mengatakan itu adalah para politisi, tim sukses capres dan juga LRI yang menafsirkan hasil survei LSI.

Hasil lengkap survei LSI yang dibiayai Fox Indonesia, konsultan politik SBY-Boediono, menempatkan elektabilitas SBY-Boediono di peringkat pertama 71 persen, kemudian diikuti Mega-Prabowo 16,4 persen, dan JK-Wiranto 6 persen. Hasil survei ini berbeda jauh dengan yang dilansir LRI, organisasi sayap dalam Tim Sukses pasangan JK-Wiranto, Minggu (7/6). Hasilnya, elektabilitas SBY-Boediono saat disurvei sebesar 33,02 persen disusul JK-Win 29,29 persen dan Mega-Prabowo 20,09 persen.

Bima menilai jika lembaga survei terus terlibat perdebatan maka aspek kapasitas dalam masa kampanye ini kurang mendapat porsi. Yang dimaksud aspek kapasitas adalah debat-debat yang dilakukan para capres dan penyampaian program-program konkret para capres kepada publik. Ini yang jauh lebih penting.

"Oleh karena itu, debat-debat seperti ini harus segera diselesaikan," tegas Bima. Dengan maksud ingin menyelesaikan polemik di antara lembaga survei, Charta Politika Indonesia akan mempertemukan para lembaga survei dalam sebuah Debat Publik dengan tema "Perang Survei Pilpres 2009" di Restoran Sindang Reret Jakarta, Selasa (9/6).

Mereka yang akan hadir Johan Silalahi (LRI), Dodi Ambardi (LSI), Fajar Nursahid (LP3ES), Marzuki Alie (Tim SBY-Boediono), Ara Sirait (Tim Mega-Pro), dan Indra Pilliang (JK-Win). Kita tunggu apa yang akan terjadi besok...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com