JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak jika dirinya disebut sebagai jenderal peragu oleh para lawan politiknya. SBY meminta masyarakat untuk bertanya langsung kepada orang-orang terdekatnya selama 10 hingga 15 tahun, seperti Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
"Dalam mengambil keputusan, kehati-hatian sangat diperlukan. Terkadang, saya bisa mengambil keputusan begitu instan, hanya melalui komunikasi telepon," ujar SBY dalam acara Ring Politik, Kamis (4/6) di Jakarta.
Namun, lanjut SBY, ada keputusan yang perlu disinkronisasikan dengan aturan-aturan lain agar tidak terjadi tumpang tindih satu sama lain. SBY juga mengatakan, dalam mengambil keputusan, dirinya selalu menghadapi risiko yang ada. "Misalnya ketika saya mengeluarkan tiga perppu dalam satu malam ketika terjadi krisis finansial global," ujarnya.
Secara berseloroh, SBY mengatakan, tidak mungkin dirinya dapat menjadi seperti ini jika memiliki sifat ragu-ragu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.