Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Berkumis, JK dikira Foke

Kompas.com - 01/06/2009, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mungkin karena grogi atau kemiripan pada kumisnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dikira Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

JK dan seluruh hadirin tertawa dan menyambut gembira anak yang menyebut JK sebagai Foke dan ingin bersalaman dengannya. Anak itu adalah salah satu murid SD Mexico, Kebayoran Baru, Jakarta, yang menjadi anggota drum band penyambut kedatangan Wapres di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indonesia, Senin (1/6).

Wapres berada di TMII untuk peringatan hari lahir Pancasila. Insiden yang membuat Wapres dan seluruh hadirin tertawa berawal dari pembawa acara Oki Lukman yang mempersilakan anak-anak peserta peringatan hari lahir Pancasila bertanya kepada Wapres. Banyaknya anak yang mau bertanya membuat Oki kewalahan. "Coba itu yang pakai pakaian drum band mau bertanya apa?" tanya Oki sambil menunjuk dan mempersilakan.

Kemudian, anak perempuan usia sekolah dasar itu berlari dari tempat duduknya ke atas panggung. Setelah pengeras suara diberikan, anak perempuan itu berujar, "Saya mau salaman dengan Pak Fauzi Bowo boleh tidak."

Serentak semua hadirin termasuk Wapres yang didampingi Ny Mufidah Kalla tertawa. Oki lantas meluruskan dan menambah hangat suasana. "Mungkin anak-anak grogi sampai salah sebut. Tapi Pak Jusuf Kalla memang dekat dengan Pak Fauzi Bowo. Nanti salam disampaikan ya Pak," ujar Oki.

Anak yang salah sebut tersipu malu dan kemudian dihampiri Wapres dan disalami. Kumis Wapres dan Gubernur DKI Jakarta yang sejenis mungkin mengecoh daya ingat anak-anak juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com