Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Harus Tindak Tegas Kesalahan Produksi dan Distribusi Logistik

Kompas.com - 26/03/2009, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan pencetakan masih dijumpai pada surat suara. Distribusi logistik pemilu juga belum tersebar secara merata ke seluruh daerah. Padahal, pemilu tinggal menghitung hari. Kesemrawutan dalam pengadaan dan distribusi logistik, dikhawatirkan akan menyebabkan pemilu tak berjalan serentak.

Sekretaris Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Turmudji mengatakan, KPU harus bertindak tegas terhadap tanggung jawab perusahaan pemenang tender logistik pemilu. "Hal ini berkait dengan produksi dan distribusi logistik yang masih bermasalah, seperti banyaknya surat suara rusak, salah kirim dan terlambat sampai," ujar Turmudji, pada jumpa pers, di Jakarta, Kamis ( 26/3 ).

KPU juga diminta untuk memperbaiki sistem pengawasan produksi dan distribusi yang masih kacau. "Perusahaan seolah dilepas sendiri tanpa adanya tanggung jawab KPU untuk turut melakukan supervisi," lanjutnya.

Dikatakan Turmudji, selama ini KPU dinilai selalu mencari-cari alasan atas setiap laporan atau temuan masyarakat yang menemukan berbagai persoalan terkait persiapan pemilu. Persoalan lain yang dianggap mengganggu persiapan pemilu, diantaranya mengenai batas waktu pelaporan kekurangan surat suara yang terlalu mepet, yaitu pada 29 Maret mendatang.

"Ternyata, KPU juga tidak melakukan rekapitulasi surat suara yang rusak. Kalaupun ada, data itu hanya data per kabupaten/kota dan bukan jenis surat suara serta bentuk kerusakannya," ujar Turmudji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com