Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Capres Makin Baik

Kompas.com - 16/03/2009, 00:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Dewan Pimpinan Pusat Partai gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyambut baik pencalonan Ketua Umum Partai Golkar, Muhammad Jusuf Kalla, sebagai calon presiden satu-satunya dari partai politik tersebut. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Minggu (15/3), majunya Kalla dalam bursa kandidat calon presiden pada pemilihan umum presiden-wakil presiden mendatang memberi efek positif bagi masyarakat dan kehidupan berdemokrasi di mana mereka dipastikan punya banyak pilihan.

Hal itu disampaikan dalam jumpa pers soal pernyataan politik dari parpol bernomor urut lima tersebut. Selain Muzani, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Suhardi, juga ikut berbicara dan memberi pernyataan dalam jumpa pers itu.

"Buat kami, penetapan siapa pun dari parpol mana pun sebagai capres kami akan sambut gembira. Makin banyak capres makin bagus buat rakyat karena mereka punya banyak pilihan. Keragaman pilihan sangat baik walau pada akhirnya nanti pilihan itu harus dikerucutkan lagi," ujar Muzani.

Menurut Muzani, Partai Gerindra sendiri juga sudah memajukan nama calon presiden yang akan diusungnya, Prabowo Subianto, sejak awal Oktober tahun lalu. Dalam Partai Gerindra Parbowo sendiri menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pembina.

Seperti diwartakan, pertemuan 28 Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar di Yogyakarta pada Sabtu kemerin memutuskan Jusuf Kalla sebagai kandidat tunggal capres dari parpol itu. Beberapa waktu lalu Kalla juga bertemu dengan capres PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Lebih lanjut menanggapi sejumlah langkah penjajakan untuk berkoalisi, yang beberapa waktu belakangan semakin sering dilakukan sejumlah kandidat dan antar parpol pengusung masing-masing, Partai Gerindra menurut Muzani hal itu juga sudah dilakukan pihaknya dalam bentuk komunikasi politik. "Kami berusaha menjaga komunikasi politik dengan parpol mana pun dan dengan tokoh di level apa pun dari parpol-parpol itu. Namun perlu diingat, kesepakatan apa pun dengan tokoh parpol, terkait koalisi, pada akhirnya akan ditentukan seberapa besar perolehan suara dari pemilu legislatif nanti," ujar Muzani.

Walau terkesan tidak aktif melakukan penjajakan, Muzani menyatakan hal itu jangan diartikan Partai Gerindra atau Prabowo terlalu yakin (over-confidence) mampu memperoleh dukungan suara signifikan, setidaknya 20 persen dari jumlah kursi legislatif di DPR, yang akan mengegolkan Prabowo dalam pemilu presiden-wakil presiden mendatang. "Kami sadar sebagai parpol baru. Berbeda dengan parpol lama, mereka kan sudah punya perkiraan bakal mendapat berapa banyak kursi. Sementara sebagai parpol baru, sekarang ini kami terfokus pada bagaimana memperoleh kursi legislatif," ujar Muzani.

Lebih lanjut dalam pernyataan politik Partai Gerindra, yang dibacakan Suhardi, disebutkan parpol berlambang kepala burung Garuda itu menegaskan para calon legislatifnya untuk tidak mengecewakan rakyat dengan berbagai macam janji politik yang belum tentu dapat dipenuhi. Para caleg Partai Gerindra dilarang menjanjikan apa pun kepada rakyat yang sudah jenuh seperti sekarang, apalagi menjanjikan sesuatu yang bukan kewenangannya.

Selain itu caleg Gerindra menurut Suhardi juga dilarang melakukan kampanye negatif, baik terhadap sesama caleg Gerindra maupun dengan caleg dari parpol lain. "Kami juga menyatakan perang terhadap praktik politik uang, yang pastinya dapat menyebabkan preferensi pemilih yang tidak otentik sehingga menghasilkan wakil rakyat yang juga tidak otentik. Mereka yang terpilih cenderung memperdagangkan mandat yang mereka peroleh," ujar Suhardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com