Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Minta Dukungan Buruh Se-Indonesia

Kompas.com - 12/03/2009, 18:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Prabowo Subianto, capres pada Pemilu 2009, secara tegas meminta dukungan para buruh se-Indonesia untuk memilihnya menjadi presiden. Hal ini disampaikan dalam acara "Rembuk Buruh Nasional, Mencari Pemimpin Baru Indonesia Bagi Kesejahteraan Buruh" yang digagas seluruh serikat buruh Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3).

"Saya mengucap terima kasih, memohon dan meminta dukungan, suara anda semua untuk mengantarkan saya sebagai presiden. Tinggal 30 hari lagi revolusi konstitusional, revolusi kotak suara, revolusi damai berikan suara anda," ujarnya.

Ia juga berjanji akan mencanangkan hari buruh nasional yang jatuh pada 1 Mei sebagai hari libur para buruh. Seusai berpidato, Satya Wijayantoro Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN kemudian mengukuhkan Prabowo sebagai Bapak Buruh, yang diamini seluruh peserta, lebih dari 400 orang. Sayang, Prabowo menyatakan penolakannya. "Maaf saya belum bisa, karena saya belum bisa berkarya untuk anda-anda semua. Insya Allah saat nanti menjadi presiden saya baru bersedia," jelas Prabowo yang langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menyatakan penolakan.

Acara diakhiri dengan penandatanganan Resolusi Buruh Indonesia kepada pemerintahan baru hasil Pemilu 2009 yang diwakili oleh Prabowo, yakni berantas pungutan liar dan optimalisasi dana Jamsostek untuk kesejahteraan buruh. Sebelumnya, Satya Wijayantoro, Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN, mengundang lima capres yang dinilai berpotensi menang pada Pemilu 2009. Mereka adalah Megawati, Prabowo, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Rizal Ramli. (C2-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com