Pengukuran dan Konstruksi
Ukuran terali harus pas sekali dengan ukuran kusen jendela yang akan dilindungi. Kesalahan pengukuran akan berakibat fatal, karena terali tidak dapat dipasang pada kusen. Dan akhirnya tidak dapat dipakai.
Bila ada keraguan dalam pengukuran, sebaiknya meminta jasa tenaga ahli atau langsung dilakukan oleh pembuat terali. Ini untuk mengantisipasi kesalahan pada saat pengukuran.
Terali terdiri dari beberapa elemen pembentuk, yaitu frame atau bingkai, dan isi dari panel terali, yang terdiri dari terali yang didesain dengan motif tertentu yang mempertimbangkan aspek keamanan dan keindahan.
Fungsi bingkai pada terali adalah sebagai elemen konstruksi yang utama, karena perkuatan struktur terali terletak pada elemen yang satu ini. Selain itu, bingkai juga menghubungkan antara isi panel terali dengan kusen jendela. Konstruksi terali yang tepat dapat menjawab fungsi utama terali pada rumah tinggal, yaitu keamanan.
Jika konstruksi terali kurang tepat, maka terali juga tidak cukup kokoh sehingga fungsi utamanya kurang dapat terjawab. Usaha lain untuk memenuhi syarat utama dari terali adalah penggunaan material yang tepat.
Besi siku-siku yang digunakan dapat menggunakan ukuran 25 x 25 x 3. Artinya, lebar sayap masing-masing 25 mm dan ketebalannya 3 mm. Bila ketebalan besi kurang dari 3 mm, dikhawatirkan terjadi lendutan-lendutan pada bingkai terali.
Hubungan antarkeduanya menggunakan paku atau baut dengan panjang baut yang cukup. Kejadian yang dialami Pak Bambang adalah akibat terali tidak menggunakan paku atau baut dengan panjang yang cukup, sehingga dengan mudah terali dapat dilepas plus kusennya dari luar rumah.
Ada kebiasaan lain yang sering dilakukan, yaitu bingkai tidak menggunakan besi siku-siku tetapi plat besi. Fungsi plat ini selain sebagai penghubung antara terali dengan kusen, juga sebagai bingkai dari isi panel terali. Pada jenis ini, bingkai tidak dipaku atau dibaut pada bagian dalam ruangan tetapi cukup dipaku atau dibaut pada bagian dalam kusen.
Alternatif lain adalah penggunaan besi yang memiliki ketebalan rendah, sehingga besi mudah dibengkokkan atau bahkan digunting. Besi berpenampang bulat lebih kokoh bila dibandingkan dengan plat besi, apalagi bila memperhatikan ukuran besi yang digunakan. Tentu hal ini tetap memperhatikan keindahan dan keserasian dengan rumah tinggal; tidak dapat semena-mena menggunakan besi dengan ketebalan yang sangat besar, dengan alasan agar kuat. Perlu diingat, tindakan pencegahan di atas dilakukan untuk melindungi rumah dari pencuri yang dengan menggunakan tenaga manusia, dan tidak menggunakan bantuan bor atau gergaji listrik untuk membuka terali.
Lebih fatal adalah bila menggunakan besi plat yang tidak cukup tebal—kurang lebih 1,5 mm—sehingga terjadi lendutan-lendutan pada bingkainya. Selain menimbulkan kesan tidak rapi, terali seperti ini juga tidak cukup kuat.
Isi dari panel terali dapat terbuat dari besi tempa yang sekarang sedang tren, atau dapat pula dari besi biasa dengan finishing seperti besi tempa. Semuanya boleh-boleh saja. Tetapi bila menengok kembali fungsi utamanya, maka pemakaian besi untuk kisi panel terali juga harus cukup kuat dengan dimensi yang cukup tepat.
Ternyata, merencanakan terali tidak semudah yang dibayangkan. Kita tidak bisa begitu saja percaya pada jasa-jasa pembuatan terali. Material pembuat, konstruksi, dan ukuran perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, agar dapat menjawab fungsi utama terali yaitu keamanan yang juga indah.
(Rita Laksmitasari Rahayu, ST, MT - Dosen luar biasa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti/http://www.tabloidrumah.com)