Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Dinilai Gagal Sosialisasikan Pelaksanaan Pemilu

Kompas.com - 22/02/2009, 18:35 WIB

JAKARTA, MINGGU - Lingkar Madani untuk Indonesia wilayah Jakarta Raya menyimpulkan KPU Daerah gagal melakukan sosialisasi kepada calon pemilih. Penilaian ini didasarkan pada hasil pemantauan melalui survey kepada 861 responden di wilayah DKI Jakarta (66 kelurahan pada 5 kotamadya), Kota Depok (20 kelurahan di 5 kecamatan), Kota Bekasi ( 9 kelurahan di 3 kecamatan), Kabupaten Bogor (9 kelurahan di 3 kecamatan) serta Kota baru Tangerang Selatan (9 kelurahan 3 kecamatan).

"Survey sangat mengkhawatirkan. Total responden yang tidak tersentuh sosialisasi Pemilu sebanyak 75,5 persen atau 720 responden. Ini terbagi lagi menjadi responden yang tidak mengetahui waktu pelaksanaan pemilu (hanya tahu bulan saja) 45,5 persen dan responden sama sekali tidak mengetahui jadwal pemilu mencapai 30 persen," terang Sahid Salahudin, Direktur Eksekutif LIMA wilayah Jakarta Raya, di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (22/2).

Survey dilakukan sejak 5-18 Februari 2009. Dengan profil responden laki-laki 62 persen, 38 persen perempuan. Usia responden 18-46 tahun yang umumnya berprofesi pelajar, mahasiswa, pedagang, PNS, profesional dan Ibu rumah tangga. Selain itu, responden yang mengetahui apakah namanya telah tercantum di DPT (Daftar Pemilih Tetap) hanya 63,5 persen (457 responden). Hanya 0,75 persen atau 3 orang dari mereka yang menyatakan sudah pasti terdaftar sebagai pemilih tetap karena melihat secara langsung namanya tercantum dalam DPT. Sisanya, 37 persen (169 responden) mengetahui terdaftar berdasarkan informasi/ diberitahukan orang lain. Sidangkan 62,25 persen(285 responden) menyatakan sudah terdaftar karena merasa pernah didata oleh Petugas Pemuktahiran Data Pemilih.

Di luar itu,  33,5 persen (241 responden) tidak tahu apakah dirinya sudah terdaftar ataukah belumLain itu, sedangkan 3 persen (22 responden) menyatakan belum terdaftar, setelah yang bersangkutan mengecek di DPT.

"Adanya sikap apatis pemilih terhadap hak-hak politiknya berdasarkan hasil presentase terakhir ini, mengindikasikan masyarakat pada kelompok ini merasa tidak wajib diperjuangkan atau bahkan menganggap Pemilu tidaklah penting bagi mereka," tambah Sahid.

Lebih lanjut Sahid menjelaskan, saat timnya memaparkan kegagalan sosialisasi ke KPU, KPU menjawab tidak ada anggaran. "Bila kita tanya ke KPU, banyak dikarenakan kurangnya anggaran untuk itu. Padahal anggaran itu mereka yang membuat. Sebagai contoh, hal-hal non substansional dibengkakkan, sementara biaya sosialisasi di plot rendah," terang Sahid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com