JAKARTA, SELASA — Isu panas soal "Asal bukan capres berinisial S" (ABS) yang dilontarkan SBY beberapa waktu lalu ternyata bersumber dari pesan pendek alias SMS. Hal ini ditegaskan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/2).
Seusai mengikuti kabinet terbatas bersama menteri, Andi menjelaskan, informasi tersebut kemudian diteruskan pada rapat pimpinan TNI dan rapat koordinasi Polri di Istana Negara.
"Pernyataan Presiden untuk menegaskan tentang netralitas TNI/Polri karena bicara tentang demokratisasi agar bisa berjalan dengan lebih maju, baik kelembagaan, maupun individual," ujarnya.
Menurut Andi, penegasan dilakukan karena SBY selaku kepala negara juga tercatat sebagai sosok yang terlibat dalam perumusan cetak biru reformasi TNI/Polri. Saat itu, posisi SBY sebagai Kasospol TNI AD.
Tidak hanya itu, penegasan juga dilakukan karena lima tahun terakhir ditemukan keterlibatan TNI/Polri. "Karena itu, presiden mengatakan, yang dulu sudah saya maafkan, tapi jangan terulang lagi," tandasnya.
Menyangkut informasi keterlibatan anggota aktif TNI/Polri pada tim sukses capres 2009, Andi menyatakan, Presiden Yudhoyono tak mempercayai informasi tersebut.
"Presiden meyakini, TNI/Polri berjalan sesuai dengan asas netralitas yang merupakan salah satu bagian utama reformasi TNI," jelasnya seraya mengemukakan topik perihal "ABS" bukan merupakan bentuk kekhawatiran SBY jelang Pilpres 2009.
"Ini posisi Presiden sebagai kepala negara yang merumuskan cetak biru reformasi TNI. Pantas kalau Presiden mengingatkan," sergahnya.
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pada kesempatan yang sama menyatakan, masalah ABS telah berakhir. "Itu sudah selesai, dan tidak perlu dikembangkan lagi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.