Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Arena Pertarungan Dilalui Caleg Perempuan

Kompas.com - 23/01/2009, 13:27 WIB

JAKARTA, JUMAT - Perjuangan para caleg perempuan untuk mendapat kursi parlemen tidaklah mudah.  Ribuan caleg didominasi laki-laki menjadi pesaingnya. Selain itu, peluang menang pun kecil karena banyaknya partai yang bertarung pada pemilu 2009 ini.

Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI Sri Budi Eko Wardani mengatakan, setidaknya ada tiga arena pertarungan yang harus dilalui caleg perempuan. Rencana KPU menerbitkan peraturan mengenai penentuan dan penggantian calon terpilih dengan zipper system, menjadi angin segar bagi caleg perempuan.

Namun, aturan ini tidak akan serta merta memberikan jalan mulus. Inilah arena pertama yang harus dilalui. Dikatakan Dani, masih adanya kontroversi mengenai bisa tidaknya KPU mengeluarkan peraturan yang tak berpayung perpu, memberikan ruang gugatan.

"Apakah peraturan KPU bisa dituntut karena tidak memakai perpu? Jadi, battle-nya masih ada di aturan formal. Kedua, di dapil (daerah pemilihan) masing-masing. Kita harus mendorong caleg perempuan agar bisa menang di dapilnya. Kondisi di daerah pilihan tidak bisa dikontrol karena pengaruh uang yang sangat kuat. Sementara, caleg perempuan, terbatas dari sisi finansial," ujar Dani, di Jakarta, Jumat (23/1).

Pertarungan ketiga, meloloskan diri dari aroma persaingan yang tidak sehat antarcaleg. Menurutnya, caleg perempuan terancam secara psikis dan psikologis karena kemungkinan adanya tekanan terhadap mereka.  

"Persaingan perebutan kursi sangat ketat," katanya.

Oleh karena itu, harapan besar tertumpu pada partai politik yang diharapkan bisa mengendalikan calon-calon anggota legislatifnya untuk bertarung secara sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com