di permukaan laut yang tenang aku juga menyaksikan
bagaimana mula rasa putus asa
beranakpinak dan merajalela. jadi borok dan koreng,
nyemumuh dan mlonyoh mensekujuri badan, tubuh dan diri.
aku tersedu. mengapa tak lagi ada Kalbu
di tiap mata yang memandangmu?
semarang 2008
Timur Sinar Suprabana lahir di Solo. Sajak-sajaknya terpublikasikan melalui berbagai media massa cetak yang terbit di Tanah Air dan terhimpun dalam sekurang-kurangnya 22 antologi puisi serta dalam kumpulan sajak sihirCinta (2008). Tinggal di Semarang. Email: timursinarsuprabana@gmail.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.