Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Nyaman di Tepi Sungai Rhine

Kompas.com - 02/12/2008, 09:17 WIB

Sejumlah foto yang dibuat saat Perang Dunia II tahun 1945 menunjukkan bantaran Rhine di Koln telah ditata menjadi jalan yang nyaman bagi warganya. Di gambar-gambar yang menunjukkan kehancuran kota akibat perang, bantaran Rhine tampak kosong dari bangunan dan ditata menjadi jalur pedestrian.

Sungai Rhine adalah salah satu sungai terpanjang di Eropa dengan panjang 1.320 kilometer, melintasi sejumlah negara, seperti Swiss, Jerman, dan Belanda, serta Luksemburg, Perancis, dan Belgia. Sungai dengan bagian hulu di Swiss dipelihara dengan sangat serius oleh negara- negara itu. Komisi khusus dibentuk untuk mengurusi sungai, terutama dari pencemaran.

Padahal, hingga tahun 1970-an, Rhine adalah sungai dengan tingkat pencemaran tinggi. Hewan sungai menyingkir, termasuk salah satu ikan khas, yakni ikan salmon. Banyaknya industri yang ada di daerah aliran sungai, termasuk di Koln, menjadi penyebabnya.

Di semua negara yang dilintasi Rhine lalu dibentuk komisi penyelamat sungai. Mereka bekerja sama untuk kembali memulihkan, menyehatkan sungai. Hal itu dilakukan pula di negara bagian North Rhine Westphalia, Jerman, dengan ibu kota Koln.

Brigitte von Danwitz, State Agency for Nature, Environment and Consumer Protection North Rhine Westphalia (LANUV- NRW), kepada para duta muda lingkungan dari 18 Negara pada 6 November lalu di Leverkusen, mengatakan, penanganan Rhine dimulai pada tahun 1963 dengan dibuat perjanjian oleh negara- negara yang dilalui sungai itu. Dibentuklah International Commission for the Protection of the Rhine (ICPR). ”Organisme yang hidup di Sungai Rhine pada tahun 1965 hingga 1975 turun drastis. Lalu, naik lagi hingga menjadi 160 spesies pada tahun 1995,” ucap Brigitte. Kondisi itu serupa dengan tahun 1900-an ketika di Sungai Rhine hidup sekitar 160 spesies.

Upaya penyelamatan sungai secara bersama-sama telah memetik hasil. Saat ini Rhine menjadi tempat yang nyaman, juga bagi hewan yang sebelum terjadinya pencemaran berat hidup di sepanjang aliran sungai itu.

Hari Kamis (6/11) sekitar pukul 19.00, misalnya, di dekat Katedral Dom, sekelompok anak muda berlari-lari kecil di jalan bantaran sungai. Sejumlah warga lain juga joging di tepi sungai, bersepeda, berjalan kaki, pulang dari tempat kerja atau hendak melakukan aktivitas lain pada malam hari.

Kendati di beberapa bagian, jalanan di tepi sungai gelap, mereka tetap merasa nyaman dan aman melakukan aktivitas mereka. Kapan kondisi seperti itu bisa dinikmati warga Jakarta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com