Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyuap Bulyan Sebut Keterlibatan Menhub

Kompas.com - 24/11/2008, 17:35 WIB

JAKARTA, SENIN - Terdakwa Direktur PT Bina Mina Karya Perkasa, Dedy Suwarsono yang dituntut hukuman empat tahun penjara karena menyuap anggota Komisi V DPR RI Bulyan Royan buka-bukaan. Dedy menyebut keterlibatan Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Sjafii Jamal dalam proyek pengadaan kapal patroli di Direktorat Perhubungan Laut (Hubla).

Pengakuan tersebut disampaikan oleh tim kuasa hukum Dedy yang dipimpin Kamaruddin Simanjuntak dalam pembacaan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/11).

Tim kuasa hukum Dedy menjelaskan, dalam proyek pengadaan kapal patroli kelas III tipe FRP panjang 28,5 meter, Bulyan Royan dan dua pejabat Ditjen Hubla merencanakan akan memplot tiga perusahaan sebagai pemenang rekanan. Yakni PT Fibrite Fibreglass milik Suratno Ramli, PT Proskuneo Kadarusman milik Kresna Santosa dan PT Sarana Fiberindo milik Candra.

Namun karena Bulyan Royan dan dua pejabat Ditjen Hubla yakni Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Djoni Anwir Algamar dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Operasioanal TP Malau, memperkirakan adanya dana sebesar Rp 300 miliar, maka Bulyan memerintahkan dua pejabat Dephub mencari rekanan lagi yang bisa diajak kerja sama dengan membayar fee sebesar 20 persen.

Selanjutnya, direkrut lagi lima perusahaan yang akan mengerjakan proyek. Yakni PT Daya Radar, PT Caputra Mitra Sejati, PT Sanur,PT Prayogo dan PT Bina Mina Karya milik Dedy.

Pada pertemuan yang dihadiri seluruh rekanan, Bulyan menyampaikan permintaan khusus yakni rekanan harus membayar fee sebesar 8 persen dari PAGU kepada DPR RI, 8 persen kepada Dephub, 1 persen ke BPK, Inspektorat Jenderal 1 persen, Panitia Lelang 0,5 persen dan 0,5 persen ke Kantor Kas dan Perbendaharaan Negara (KPKN).

Selain itu, para calon rekanan juga diminta menyerahkan uang Rp 250 juta untuk pengambilan tiap paket proyek pengadaan kapal patroli.

Pada pertemuan kelima di Restoran Oriental Hotel Red Top, calon rekanan dari PT Daya Radar, PT Caputra Mitra Sejati, PT Sanur dan PT Prayogo mengundurkan diri. Dengan alasan mereka tidak memperoleh keuntungan jika memenuhi keinginan Bulyan Royan.

"Penggantinya adalah Budi Suchaeri atas prakarsa Menteri Perhubungan RI Jusman Sjafii Jamal,yang didahului dengan kunjungan menteri dimaksud ke kantor Budi Suchaeri," tegas Kamaruddin Simanjuntak.

Selanjutnya, kelima rekanan melakukan pengundian paket proyek. Paket A dimenangkan PT Carita Boat milik Budi Suchaeri, paket B dimenangkan Kresna Santosa dari PT Proskuneo Kadarusman. Paket C dimenangkan PT Bina Mina Karya Persada milik Dedy, PT Sarana Fiberindo mendapat paket D dan PT Fibrite Fibreglass mendapat paket E.

"Bahwa Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Jamal patut diduga terlibat memasukkan pengusaha Budi Suchaeri menjadi pemenang paket A, padahal lelang belum dilaksanakan," lanjut Kamaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com