Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Korbankan Perempuan dalam UU Pornografi

Kompas.com - 11/11/2008, 00:05 WIB

JAKARTA, SENIN - Partai-partai politik yang mendukung Undang-Undang Pornografi dengan alasan bahwa UU tersebut dimaksudkan untuk melindungi perempuan merupakan hal yang ironis.  Hal ini dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditentukan oleh parpol di Dewan Perwakilan Rakyat yang sangat memiskinkan perempuan dan anak-anak.

Demikian disampaikan oleh Koordinator Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) I Gusti Agung Ayu Ratih, atau Gung Ayu, dalam orasi kebudayaannya di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (10/11).  Orasi ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Jadi Taman Ismail Marzuki yang ke-40.

"Dalam urusan pengelolaan keuangan negara, kita dapat melihat apa yang menjadi prioritas parpol-parpol adalah peningkatan kekayaan pribadi dan anggaran belanja partai. Sementara itu, layanan kesehatan dan pendidikan, yang sesungguhnya merupakan hal terpenting, bukanlah prioritas parpol," ujar Gung Ayu.

Dengan demikian, kata Gung Ayu, parpol tidak hanya membiarkan kaum perempuan hidup dalam kemiskinan, tetapi juga mengkriminalisasi perempuan-perempuan miskin ketika mereka terpaksa masuk gelanggang kerja seks komersial untuk mencari nafkah.

Gung Ayu  menambahkan pula, pembebasan tubuh dan gerak perempuan merupakan salah satu prasyarat utama dalam penegakan demokrasi, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

Bangsa majemuk
Menurut Gung Ayu, Indonesia adalah sebuah kemajemukan, yang lahir dari kesepakatan berbagai pihak yang bercita-cita membesarkan negeri berwawasan kesetaraan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

Karenanya, setiap usaha untuk menyeragamkan langgam, dan mengasingkan kelompok yang tidak berlaku seperti kaum mayoritas merupakan pengingkaran terhadap alasan keberadaan bangsa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com