Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaenal Beta, Melukis dengan Tanah Liat

Kompas.com - 07/11/2008, 22:26 WIB

Sejak kecil

Bagi Zaenal, melukis boleh dikata panggilan jiwa, bakat, sekaligus takdir. Merasa melukis itu bakat, karena ia senang menggambar sejak usia sembilan tahun. Kendati orangtuanya melihat bakat Zaenal, mereka tak bisa menerima kenyataan anaknya menekuni bakat itu.

Sebagai satu-satunya lelaki dari 12 bersaudara (dua saudara lelakinya sudah meninggal), Zaenal sangat diharapkan menjadi tumpuan keluarga. Orangtuanya ingin ia sekolah, lalu menjadi pegawai. ”Impian” orangtua masa itu pada umumnya.

Patuh pada orangtua sekaligus ingin menekuni bakat, Zaenal tetap bersekolah dan diam-diam ia suka ke Benteng Rotterdam untuk bergabung dengan para pelukis. Selama duduk di bangku SMP, secara diam-diam pula Zaenal mengikuti kursus di Sanggar Jumpandang.

Selepas SMP, ia melanjutkan ke SMA sesuai keinginan orangtua. ”Saya ingin belajar di sekolah yang juga memberi pelajaran melukis. Namun, saya tak berhasil menemukannya,” kata pria yang sampai lima kali masuk-keluar SMA berbeda-beda itu.

Padahal, setamat SMP, di tempat dia kursus melukis, Zaenal juga menjadi pembina dan sering ikut mengajar anak-anak melukis serta membuat karikatur. Ia juga kerap mengikuti pameran dan membuat banyak lukisan.

Agar orangtua tak tahu aktivitas melukisnya itu, ia memakai nama Zaenal Beta, tak menggunakan nama lahirnya, Arifin. Hasil lukisannya pun disembunyikan di Benteng Rotterdam.

”Lama-kelamaan saya tak tahan juga. Tahun 1980, kepada orangtua saya katakan tak ingin lagi sekolah dan hanya ingin melukis. Saya minta pengertian dan restu mereka,” ceritanya.

”Setelah itu, saya tinggalkan rumah selama enam tahun, berkelana ke berbagai tempat hingga kembali lagi pada 1986,” tambah Zaenal.

Menemukan ide

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com