Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Negatif di Balik Manisnya Permen

Kompas.com - 27/10/2008, 11:16 WIB

Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna. Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.

* Zat tambahan lainnya

Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun presentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.

Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.

Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meski ada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.

Efek Negatif

Antara lain:

* Termasuk golongan junk food

Pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah. Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, kalau boleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias "makanan sampah" yang miskin akan zat gizi.

* Merusak gigi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com