KAU
: puspita jogja
kau seperti angsa putih yang bermain sendiri
mencari sayap warna warni
di setiap kolam yang kaujumpai
kalender hanya punya sebuah hari
untukku dan untukmu
tapi kita selalu terdiam
hanya terdiam
memandangi kepompong biru
yang menjelma kupu kupu
dan seekor lebah mati
tertangkap tak sengaja oleh tanganmu
kau bercerita tentang pengemis bisu
yang mengganggu tidurmu
berulang meminta koin bergambar tuhan
lalu berlalu dan kembali datang menjelang malam
sudahkah kau bosan bercerita
atau kita mengigau saja
sampai kantuk benar benar cemburu
dan kita tergoda untuk mendengkur
aku harus pergi, katamu acap kali
tapi angin masih saja dingin
secangkir kopi bali
tak sanggup menemani sampai pagi
kau tetap saja angsa putih
yang bermain sendiri
mencari kawananmu
di setiap kolam warna warni
siapa lagi yang ingin kautemui
setelah perjamuan kemarin, lagi lagi
hanya menjadi
kenangan yang lain
Hari Sedih
Hari-hari sedih
Bocah malang di gang lengang
Satu datang dari pengungsian
Satu hilang bersisian petang
Di Pegayaman
Ada yang tak jemu mengucap Tuhan
Sedang aku hanya punya sebaris sajak
---Pengantar tidur Ibuku---
Usia mungkin singgah di kota ini
Tapi tak ada warna biru di danau-danau
Atau layang-layang terbang hingga malam