Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Dukung Rencana Umumkan Jaksa Nakal

Kompas.com - 08/09/2008, 15:33 WIB

JAKARTA, SENIN-Keinginan Jaksa Agung Hendarman Supanji atas rencananya, mengumumkan para jaksa nakal, terkait kasus suap yang dialami oleh jaksa Urip Tri Gunawan, mendapat dukungan dari kalangan Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum dan HAM.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin, Senin (8/9) menyatakan, Jaksa Agung sedang diuji keberaniannya, membersihkan institusinya sendiri. "Itu sikap tidak pandang bulu Jaksa Agung yang harus mendapat dukungan penuh dalam membereskan insitusinya sendiri," kata Aziz Syamsuddin.
 
Dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Jaksa Agung Hendarman Supanji berjanji, segera mengumumkan hasil pemeriksaan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) atas sejumlah jaksa yang diindikasikan melanggar kode etik, menyalahgunakan jabatan.
 
Dalam hal ini, jaksa nakal yang akan diumumkan pada Kamis (11/9) nanti, dikaitkan dengan kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan yang sudah divonis bersalah, dihukum 20 tahun penjara karena menerima suap dari Artalyta Suryani.

"Keinginannya, paling lambat Kamis memang akan diumumkan. Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Dharmono kini sudah melakukan pemeriksaan internal terhadap sejumlah jaksa yang diduga melakukan pelanggaran kode etik serta telah melakukan penyalahgunaan jabatan," ujar Jaksa Agung menjelaskan.

Kini, lanjut Jaksa Agung, pihaknya terus berupaya mengumpulkan bukti-bukti otentik sebelum pengumuman para jaksa nakal akan dilakukan. Jaksa Agunf juga menegadkan, bukti berdasar informasi media massa tidak akan dijadikan dasar.
 
Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin meyakini, Jaksa Agung Hendarman Supanji tidak akan menciptakan konflik internal terkait rencana membeberkan para jaksa-jaksa nakal. "BIla dalam pengungkapannya berdasarkan fakta hukum yang ada dan sesuai dengan aturan serta mekanisme yang berlaku, tidak akan ada hal-hal yang diinginkan. Membersihkan internal Kejaksaan Agung memang diperlukan keberanian seoang Jaksa Agung," tandas Aziz.

Jaksa Agung Hendarman Supanji menjelaskan kembali, kini,Jamwas sedang berkonsentrasi, ada atau tidaknya pelanggaran etika dari para jaksa yang diduga terlibat dalam kasus suap itu. Sementara indikasi pidananya, kata Jaksa Agung ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Persda Network/Rachmat Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com