Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2005, Presiden Terima 2,5 Juta SMS

Kompas.com - 22/08/2008, 10:57 WIB

JAKARTA, JUMAT-Layanan kotak suara dalam bentuk surat dan pesan pendek (SMS) yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat perhatian masyarakat Indonesia. Sejak dibuka Juni 2005, Presiden Yudhoyono telah menerima lebih dari 2,5 juta SMS dan 29 ribu surat yang masuk melalui PO Box 9949, Jakarta 10000.

Uniknya, surat dan pesan pendek tidak melulu dukungan dan masukan. Presiden Yudhoyono juga menerima pengaduan dan kritik yang justru menggambarkan ketidaktahuan rakyat tentang kebijakan dan program PNPM, BOS, Jamkesmas, KUR, dan BLT.

"Kesan saya, persoalan yang disampaikan banyak yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengatasinya, " papar Presiden Yudhoyono saat berpidato pada sidang paripurna khusus DPD, Jakarta (22/8).

Dengan kondisi demikian, Kepala Negara berharap pemerintah daerah memberikan penjelasan kepada masyarakat sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. "Pemahaman diperlukan agar masyarakat dapat memahami ke mana kebijakan pemerintahan harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Kepala Negara menambahkan hal ini tidak menyebabkan permasalahan- permasalahan yang terjadi di tingkat daerah dibawa ke tingkat pusat. "Sering terjadi kegiatan unjuk rasa yang salah alamat dan salah sasaran akibat ini," tukasnya.

Langkah tersebut, menurut Mantan Menko Polhukam era Megawati Soekarnoputri ini tidak dimaksudkan untuk mencuci tangan. "Pemerintah pusat selalu siap membantu pemerintah daerah dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawab, terutama perencanaan, pelaksanaan, pendanaan atau supervisi," pungkasnya.( Persda Network/Ade Mayasanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com