Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Serahkan Penghargaan Achmad Bakrie 2008

Kompas.com - 14/08/2008, 20:32 WIB

JAKARTA, KAMIS - Untuk kali keenam, pada tahun ini Freedom Institute kembali memberikan penghargaan Achmad Bakrie 2008. Mereka yang menerima penghargaan pada tahun ini adalah Sutardji Calzoum Bachri (untuk kesusasteraan), Taufik Abdullah (untuk pemikiran sosial), Mulyanto (untuk kedokteran), Laksana Tri Handoko (untuk Sains), dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (untuk teknologi).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu turut menghadiri penyerahan penghargaan Achmad Bakrie 2008 yang berlangsung di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (14/8) malam. Penghargaan langsung diserahkan oleh putra sulung Achmad Bakrie, yang juga Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, didampingi Direktur Freedom Institute Rizal Mallarangeng.

Dalam sambutannya, Aburizal mengatakan, penghargaan ini diberikan untuk menginspirasi generasi muda bahwa pengabdian pada dunia ilmu, teknologi, kesusasteraan, kedokteran dan pemikiran sosial. Bidang-bidang ini merupakan kunci kemajuan.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mendorong agar pengabdian dan dedikasi di bidang-bidang yang penting terus berkembang dan berlanjut, dari satu generasi ke generasi lainnya. Penghargaan Achmad Bakrie ini telah diberikan kepada tokoh-tokoh Indonesia yang memang telah menghasilkan karya dan mengabdikan hidup dan kehidupan mereka dalam pengembangan bidang-bidang penting tersebut," demikian Aburizal Bakrie.

Dalam enam tahun penyelenggaraannya, penghargaan Achmad Bakrie telah diberikan kepada 20 tokoh pemikir, penyair, budayawan, dokter, teknolog, rohaniawan, fisikawan, dan astronomer. "Lewat penghargaan Achmad Bakrie, saya berharap bahwa dorongan-dorongan untuk mencipta dan berkarya pada kaum sastrawan kita menjadi lebih besar lagi," lanjut Aburizal.

Taufik Abdullah adalah sejarawan dan ilmuwan sosial yang telah memperkaya historigrafi Indonesia. Sutardji Calzoum Bachri telah mengeksplorasi batas-batas kemungkinan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan subtil. Dokter Mulyanto telah menemukan metode baru dalam dunia kedokteran yang penggunaannya telah menyelamatkan begitu banyak nyawa manusia. Laksana Tri Handoko telah meretas prestasi sebagai fisikawan dengan karya di tingkat dunia yang memperkaya pemahaman manusia terhadap asal-usul massa dan materi.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, dinilai telah menjadi salah satu penelitian yang diandalkan dan memberikan kontribusi positif bukan hanya pada pengembangan teknologi kelapa sawit, tetapi juga terhadap pengembangan potensi ekspor Indonesia yang sangat penting. Pada tahun 2007 lalu, penghargaan diberikan kepada Putu Wijaya (kesusasteraan), Franz Magnis Suseno (pemikiran sosial), Sangkot Marzuki (kedokteran) dan Jorga Ibrahim (sains) meski Franz Magnis Suseno tak bersedia menerimanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com