Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marhaen Makin Tenggelam

Kompas.com - 03/07/2008, 03:00 WIB

Dia selalu bermimpi mempunyai dapur yang baik, tetapi belum juga kesampaian karena hanya menjadi buruh tani.

Darmin dan Ayit menjadi bukti bahwa kemerdekaan yang dijanjikan belum memberikan banyak perubahan. Jikalau benar dialog Soekarno dengan Marhaen seperti ditulis di banyak buku, nasib cucu-cucu Marhaen berarti semakin buruk.

Kalau dulu sang kakek masih mempunyai tanah, generasi berikutnya tidak lagi. Tetapi, kalau versi yang diceritakan Darmin benar, berarti nasib Marhaen dan keturunannya tidak berubah, masih menjadi petani miskin yang hanya bisa hidup seadanya.

Sebuah ironi bagi faham marhaenisme yang pernah menjadi simbol perjuangan kebangkitan rakyat miskin pada masa Soekarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com