Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Kekerasan Itu Mencoreng Negara

Kompas.com - 02/06/2008, 13:36 WIB

JAKARTA, SENIN- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para pelaku kekerasan yang memicu keributan pada acara peringatan hari lahir Pancasila di Silang Monas pada Minggu 1 Juni 2008, ditindak tegas. Dalam pernyataannya kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6) siang ini, Presiden juga meminta kepolisian meningkatkan kinerjanya.

"Berkaitan dengan insiden kekerasan kemarin, saya minta hukum ditegakkan. Pelaku-pelakunya diproses secara hukum dan berikan sanksi hukum yang tepat," kata Presiden. Penegakan hukum, lanjutnya. harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa negara tidak boleh kalah dengan perilaku kekerasan dan agar tatanan hukum berlaku demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Presiden dalam pernyataannya juga menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan mengecam keras pelaku tindakan kekerasan tersebut. "Tindakan kekerasan kemarin yang dilakukan oleh organisasi tertentu, orang-orang tertentu, mencoreng nama baik negara kita di negeri sendiri maupun di dunia," kata Presiden tegas. Presiden juga minta agar jangan ada pihak yang mencederai seluruh rakyat Indonesia dengan gerakan dan tindakan kekerasan seperti itu. 

Seperti diberitakan, pada peringatan hari lahirnya Pancasila di Silang Monas, Jakarta, yang digelar oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), Minggu (1/6), massa yang menggunakan atribut Front Pembela Islam (FPI) tiba-tiba menyerang dengan alasan AKKBB membela ajaran Ahmadiyah.Sejumlah aktivis AKKBB mengalami luka-luka akibat serangan massa yang membawa bambu dan benda keras lainnya sehingga harus dirawat di rumah sakit. 

Mengingat belakangan ini kegiatan fisik di lapangan semakin meningkat, termasuk aksi-aksi unjuk rasa, Presiden meminta kepada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dalam setiap kegiatan yang digelar secara terbuka.     "Saya berharap semua pihak yang melakukan kegiatan di lapangan seperti itu tetap tertib, mengendalikan diri dan pemberitahuan kepada pihak kepolisian bisa dilaksanakan secara efektif," tuturnya.

Setiap masalah yang terjadi dalam komponen masyarakat, kata Presiden, harus diselesaikan melalu cara damai bukan dengan mengedepankan kekerasan. 

Kepada pihak kepolisian, Presiden minta ditingkatkan kinerjanya agar lebih siap, cepat dan profesional untuk menghadapi dinamika kegiatan yang terkadang memunculkan aksi tiba-tiba seperti tindakan kekerasan seperti yang terjadi pada Minggu 1 Juni 2008. "Kepolisian tetap lakukan pencegahan, tetap tegas dan jangan berikan ruang untuk keluar dari apa yang kita kehendaki," katanya.

Kepolisian, lanjut Presiden, juga harus menghindar dari tindakan berlebihan dalam penegakan hukum untuk  menyelesaikan suatu persoalan agar tidak menimbulkan masalah yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com