Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Dasar Listrik Nonsubsidi Diperluas Mulai September 2008

Kompas.com - 24/05/2008, 06:55 WIB

JAKARTA, SABTU - Untuk menekan subsidi listrik, pemerintah akan memperluas penerapan tarif dasar listrik atau TDL nonsubsidi kepada pelanggan bisnis dan rumah tangga sampai ke golongan 1.300 VA. Perluasan TDL nonsubsidi tersebut rencananya akan mulai diberlakukan pada September 2008.

Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono mengemukakan hal itu, Jumat (23/5) di Jakarta. Menurut dia, pemerintah akan menjaga alokasi subsidi listrik tetap di angka Rp 60 triliun sesuai patokan dalam APBN Perubahan 2008. ”Sudah dihitung, kalau tambahan subsidi BBM lebih dari Rp 5 triliun, program TDL nonsubsidi harus diperluas,” ujarnya.

TDL nonsubsidi saat ini berlaku untuk konsumen golongan 6.600 VA ke atas. TDL nonsubsidi dikenakan pada 20 persen pemakaian di atas rata-rata patokan nasional.

Menurut Purwono, sesuai komitmen pemerintah, konsumen kecil, yaitu golongan 450 VA-900 VA, diupayakan untuk tidak dikenai TDL nonsubsidi.

Golongan yang terkena adalah di bawah 6.600 VA-1.300 VA. Jumlah pelanggan golongan ini mencapai 4,5 juta, sementara total pelanggan PLN 35 juta.

Masih ada waktu tiga bulan lagi sampai September bagi pemerintah dan PT PLN untuk mengevaluasi pelaksanaan TDL nonsubsidi yang sebelumnya telah diterapkan kepada pelanggan golongan 6.600 VA.

Penerapan TDL nonsubsidi yang mengakibatkan lonjakan tagihan listrik di luar perhitungan pelanggan dikeluhkan sejumlah pelanggan bisnis.

Kenaikan tagihan
Lonjakan tagihan ada yang mencapai 2-3 kali lipat. Sementara berdasarkan simulasi yang dibuat PLN, kenaikan tagihan rata-rata 50-60 persen.

Menurut Purwono, PT PLN telah membuat sejumlah skenario kebutuhan subsidi listrik dengan menggunakan dasar perhitungan harga minyak mentah 95-120 dollar AS per barrel dan harga batu bara 60-90 dollar AS per ton.

Dalam asumsi APBN, PLN masih menggunakan patokan harga batu bara 45 dollar AS per ton.

Wakil Direktur Utama PT PLN Rudiantara mengatakan, berdasarkan perhitungan PLN, subsidi listrik masih mencukupi sampai harga minyak rata-rata 110 dollar AS per barrel.

Pemerintah menargetkan bisa memperoleh penghematan Rp 5 triliun dari PLN. Selain melalui pemberlakuan TDL nonsubsidi, hal itu dilakukan melalui penggunaan jenis BBM yang lebih murah, yaitu minyak bakar. Selain itu, penghematan penggunaan listrik oleh mal dan hotel juga akan diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com