Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Jenderal Polri Dimutasi

Kompas.com - 02/05/2008, 18:27 WIB

JAKARTA, JUMAT - Kapolri Jendral Sutanto kembali melakukan mutasi besar-besaran di jajaran jenderal bintang satu dan bintang dua. Berdasarkan Skep Kapolri Nopol: 152/V/2008 tertanggal 1 Mei 2008, ada 21 jenderal polisi bintang satu dan bintang yang dimutasi. Delapan diantaranya adalah memegang jabatan sebagai Kapolda.

Disamping itu juga masih ada diantaranya tiga jenderal yang memegang posisi Direktur penyidikan di Bareskrim Mabes Polri dan Gubernur Akpol. Telegram Rahasia (TR)
Kapolri untuk mutasi besar-besaran yang ditandatangani pada hari libur ini, baru secara resmi diumumkan Jumat (2/5).

Dalam Skep Kapolri Nopol: 152/V/2008 ini, selain memutasi 21 jenderal, juga memutasi 19 perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes). "Ini untuk
regenerasi dan penyegaran. Ada yang berprestasi, perlu diberi penghargaan dan reward, dan ada yang pensiun, perlu ada penggantinya," kata Kapolri memberi alasan mutasi besar-besaran di jajaran bintang satu, bintang dua, dan Kombes ini, Jumat (2/5).

Delapan Kapolda yang dimutasi adalah Polda Riau, Bali, Papua, Kalsel, Bangka Belitung, Bengkulu, Sulteng, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapolda Riau yang sebelumnya dipegang oleh Brigjen Sutjiptadi diganti oleh Brigjen Hadiatmoko, yang sebelumnya memegang jabatan sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri. Sutjiptadi selanjutnya mendapat promosi jabatan bintang dua (Irjen) sebagai Gubernur Akpol di
Semarang.

Kapolda Kalimantan Selatan yang sebelumnya dijabat Brigjen Alba Lubis digantikan oleh Brigjen Anton Bachrul Alam, yang sebelumya menjabat Wakadiv Humas Mabes Polri. Alba Lubis selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol Polri.

Kapolda Bali yang dijabat oleh Irjen Paulus Purwoko diganti oleh Irjen Asikin, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Akpol. Paulus Purwoko selanjutnya menjabat sebagai Wakabareskrim Mabes Polri, menggantikan Irjen Pol Gories Mere. Gores Mere
dimutasi sebagai Wakil Kalakhar BNN sementara, karena Kalakhar BNN Komjen Made Mangku Pastika cuti untuk maju sebagai calon Gubernur Bali.

Kapolda Papua dari Irjan Max Donald Aer yang telah memasuki massa pensiun digantikan oleh Brigjen Pol Bagus Eko Danto, yang sebelumnya menjabat sebagai Widya Iswara Sespati Polri. Kapolda Bangka Belitung yang dijabat Brigjen Imam Sujarwo digantikan oleh Brigjen Iskandar Hasan, yang sebelumnya menjadi Ses NCB Interpol Polri. Imam Sujarwo selanjutnya menjabat sebagai Wako Brimob Polri.

Kapolda Bengkulu yang dijabat Brigjen Sudibyo digantikan oleh Brigjen Sugiyono yang sebelumnya sebagai Wako Brimob. Sudibyo selanjutnya menjabat sebagai Direktur Samapta Baintelkam Polri.

Kapolda NTT, yang dijabat Brigjen Sadarum digantikan oleh Bambang Suaedi. Sebelumnya Suaedi menjabat Direktur Samapta Polri. Selanjutnya Brijen Sadarum masuk pensiun.

Kapolda Sulawesi Tengah yang dijabat Brijen Badrodin Haiti digantikan Kombes Suparni Tarto, yang sebelumnya menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya. Badrodin Haiti
selanjutnya menjabat sebagai Direktur I Kamtranas Bareskrim Polri, menggantikan Brigjen Sunaryono. Brigjen Sunaryono geser sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) menggantikan Brigjen Hadiatmoko.

Posisi Wakadiv Humas Polri yang ditinggal Anton Bachrul Alam karena ditunjuk sebagai Kapolda Kalsel, bakal digantikan oleh Kombes Sulistiyo Ishad. Sebelumnya Sulistiyo Ishaq menjabat sebagai Wakapolda Kalteng. (Persda Network/sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com