Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Sunda Paling Suka Daun Muda

Kompas.com - 25/04/2008, 01:15 WIB

Buku lainnya yang menyinggung tanaman lalap dan manfaatnya sebagai sumber makanan maupun obat ditulis Dr K Heyne dalam De nuttige planten van N.I. (1927) dan Atlas van Indische geneeskrachtige planten yang ditulis Ny J Kloppenburg– Versteegh pada tahun 1933.

Lalap

Lalap menjadi hidangan yang disajikan di atas meja makan rumah-rumah makan Sunda mulai berkembang menjelang akhir tahun 2000. Entah karena adanya kecenderungan kesadaran perlunya ”kembali ke alam” atau orang mengalami kejenuhan dengan formalitas yang membelenggu aktivitas kesehariannya, rumah makan Sunda ikut terdongkrak. Rumah makan Sunda itu tidak hanya terdapat di Bandung, tetapi menyebar ke daerah lain, seperti Jakarta, dan bahkan sampai ke Batam.

Agar menimbulkan kesan kuat dengan lingkungan masyarakat Sunda, tempat-tempat yang dijadikan rumah makan tersebut biasanya berusaha mengadopsi tradisi dan nuansa masyarakat Sunda di daerah pedesaan. Bangunannya berupa saung (gubuk) berbentuk sederhana, terbuat dari bahan-bahan lokal seperti bambu dengan atap daun alang-alang yang dilapisi jerami agar tidak bocor pada saat hujan. Tempat makan hanya tersedia meja makan sehingga pengunjung hanya duduk lesehan. Sekeliling rumah makan tersebut biasanya dilengkapi dengan kolam ikan.

Menu utama biasanya ikan mas atau gurami yang diolah dengan berbagai bumbu, dalam bentuk pepes, goreng, atau hasil olahan lainnya. Tambahan menu lainnya yang tidak pernah ketinggalan, antara lain, goreng ikan asin jambal, goreng atau pepes ayam, oncom, sayur asem, dan tentu saja lalap-lalapan. Jika di lingkungan etnis lain jenis lalap seperti jengkol dan petai banyak dihindari, di lingkungan masyarakat Sunda justru sebaliknya. Jengkol dan petai justru merupakan penambah selera makan.

Pasangan lalap biasanya disandingkan dengan sambal. Sejoli ini ada yang disebut sambal terasi karena salah satu bahan yang digunakan terasi bakar. Ada pula yang disebut sambal dadak karena dibuat mendadak. Dinamakan sambal hejo karena menggunakan cabai hijau. Sambal goang yang banyak dikonsumsi petani di daerah pantai utara, terbuat dari cabe rawit dan garam secukupnya. Karena menggunakan bahan oncom, sambal tersebut dinamakan sambal oncom. Namun, dari semua sambal tersebut, bahan baku utamanya tetap cabai karena baru bisa dikatakan sambal jika rasanya pedas. (Her Suganda, Wartawan, tinggal di Bandung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com