Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Tak Mau Jadi Pendamping Megawati

Kompas.com - 15/04/2008, 18:00 WIB

JAKARTA, SELASA - Pernyataan Yusron Ihza Mahendra bahwa kakaknya, Yusril Ihza Mahendra akan maju sebagai pasangan Megawati Soekarnoputri dalam Pemilihan Presiden 2009, baru sekadar wacana. Sama sekali belum ada pembicaraan antara dua belah pihak soal itu.

"Secara resmi, pembicaraan tentang soal itu belum pernah ada. Tapi sebagai wacana yah silahkan saja," ujar Yusril saat ditemui di sela-sela syuting film Laksamana Cheng Ho di studio Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/4) siang.

Bahkan, kalaupun pembicaraan itu memang ada, boleh jadi Yusril akan menolak pinangan menjadi pendamping Megawati. Suami Rika Tolentino Kato ini menegaskan bahwa dirinya enggan maju sebagai cawapres. Dia hanya ingin mencalonkan diri sebagai capres. "Iya, saya tetap akan maju sebagai calon presiden (capres) bukan cawapres," tegas Yusril.

Yusril yang dalam film kolosal itu berperan sebagai Laksamana Cheng Ho, menegaskan bahwa, sejauh ini banyak wacana berkembang yang terkait bakal tampilnya dirinya di Pilpres 2009. Selain digosipkan akan maju dengan Megawati, Yusril juga sempat dikabarkan bakal menggandeng tokoh lain seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Wacana yang muncul banyak sekali dan kita terbuka saja. Kita menyambut baik semua wacana yang berkembang. Prinsip saya adalah menghormati dan menghargai semua tokoh," lanjut politisi kelahiran Belitung ini.

Yang jelas, mantan Sekretaris Negara di Kabinet Indonesia Bersatu ini ini mengaku masih menunggu waktu yang tepat untuk menentukan langkah ke arena Pilpres 2009.

Menurut Yusril, dirinya belum bisa memastikan mana yang pasti dari banyak sekali kemungkinan yang ada. Yusril meyakini, seiring berjalannya waktu, wacana itu akan matang dengan sendirinya. "Kepada siapa kita akan bergabung dan bersatu dalam Pemilu 2009, marilah kita tunggu. Kita melihat perkembangan dulu," sambung pria yang juga seorang blogger ini.

Akhir pekan lalu, Sabtu (11/4), adik kandung Yusril, Yusron Ihza Mahendra, menegaskan bahwa Yusril boleh jadi akan maju sebagai cawapres Megawati di Pilpres tahun depan. Yusron yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menyatakan bahwa peluang duet Mega-Yusril sangat mungkin terjadi. Bahkan, mengacu pada peluang menang serta kecocokan dalam menjalin kerja sama bagi capres dan cawapres. Yusron menilai kombinasi Megawati-Yusril adalah perpaduan klop. (Persda Network/had)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com