Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Wanita "Pendamping" Amin

Kompas.com - 09/04/2008, 19:05 WIB

JAKARTA, RABU - Seorang wanita berkulit putih yang mengaku sebagai kakak dari wanita yang ada saat penangkapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Al-Amin Nur Nasution, datang ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wanita yang tak mau menyebutkan namanya itu mengaku kehilangan adiknya sejak Selasa (9/4) kemarin.

Adiknya, meninggalkan rumah sejak Selasa sore. Dia kaget setelah mengetahui adiknya tertangkap oleh KPK, apalagi disebut-sebut sebagai PSK. Dia mengaku menerima pesan pendek dari adiknya. Namun setelah ditelepon, dia tak mendapat jawaban.

Setelah datang ke KPK, dia mendapat informasi dari petugas jika telepon genggam adiknya berada di loker lobi KPK. Dia menyebutkan adiknya menggunakan baju tanpa lengan berwarna abu-abu dan bercelana hitam. Rambutnya pun panjang sepinggang. Wanita bertubuh tambun itu menyebutkan adiknya berinisial "E".

Keluar KPK

Setelah wanita yang mengaku kakak "E" pulang, seorang wanita lain dengan ciri-ciri yang mirip dengan "E" tampak keluar dari Gedung KPK. Sejumlah security KPK mengawal wanita bertubuh langsing dan berkulit putih yang terus menutup wajahnya ini. Tak ayal, puluhan wartawan mengerubunginya mencoba menggali informasi. Wanita yang diduga "E" digiring oleh pihak security ke mobil tahanan KPK yang berada di halaman parkir.

Namun, setelah masuk, mobil tahanan KPK tidak kunjung jalan. Bahkan, tidak dihidupkan mesinnya.Wartawan menunggu bingung. Tak lama setelah itu, seorang penyidik datang dan memberitahu kalau wanita itu tidak seharusnya masuk mobil tahanan melainkan naik taksi. wartawan pun riuh. Seorang petugas pun mencari taksi. Dengan susah payah, wanita dengan rambut dicat berwarna kecoklatan berhasil masuk ke dalam taksi dan meluncur keluar gedung KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com