Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Dujana: Zarkasih Bukan Amir JI

Kompas.com - 04/02/2008, 15:43 WIB

JAKARTA, SENIN - Abu Dujana menyatakan bahwa Jamaah Islamiyah (JI) tidak memiliki Amir (pimpinan) hingga saat ini. Zarkasih yang selama ini dianggap pemimpin tertinggi atau amir darurat Jamaah Islamiyah (JI) sejak tahun 2005, dikatakan Dujana mempunyai kewenangan yang terbatas. Kata Dujana, Zarkasih hanyalah Ketua Lajnah Ihtiar Linasbil Amir (LILA), yang bertugas memimpin dan mencari Amir yang dianggap layak.

Hal tersebut dikatakan Dujana saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus terorisme dengan terdakwa Zarkasih alias Mbah, di PN Jakarta Selatan, Senin (4/2).

"Hak beliau terbatas, karena sesungguhnya beliau bukan Amir. Kalau Amir bisa memutuskan sesuatu tanpa musyawarah. Sementara, beliau tidak bisa memutuskan sesuatu tanpa melalui musyawarah," ungkap Dujana.

Oleh karena itu, lanjut dia, segala kegiatan yang dilakukannya bukan atas perintah Zarkasih dan tidak harus melaporkannya pada Zarkasih. Dujana adalah Ketua Asykari Syariah, yang bertanggung jawab terhadap urusan kemiliteran.

"Apakah Zarkasih memenuhi syarat sebagai Amir?" tanya hakim. Dujana hanya menjawab singkat, "Itu relatif," katanya.

Namun, Dujana mengakui pernah menerima uang dari Zarkasih sebanyak 9 kali. Uang tersebut digunakan untuk membiayai pengiriman 20 anggotanya ke Moro Filipina. Saat hakim ketua, Eddy Risdianto menanyakan sumber uang tersebut, Dujana menyatakan uang tersebut berasal dari infak jamaah.

"Kalau tidak ada ya tidak dikasih. Kalau tidak ada uang biasanya mereka pinjam. Saya juga menginfakkan sebagian penghasilan saya. Ya tidak semuanya, kalau semuanya anak saya makan apa?" lanjut pria berjanggut ini.

Dalam kesaksiannya, Dujana juga mengatakan bahwa ia dan Zarkasih mempunyai pandangan yang sama mengenai operasi yang dilakukan di Poso. "Operasi-operasi secara syar'i diragukan, karena ada pokok-pokok persoalan yang sebenarnya dalam Islam tidak boleh terjadi. Diantaranya, tidak boleh membunuh anak-anak, wanita dan orang tua lanjut usia."

Mengenai pengiriman barang-barang dan senjata peledak ke Poso, Sulawesi Tengah, Dujana tidak mengakuinya. Ia hanya mengakui mengirim barang-barang tersebut ke Surabaya, Jawa Timur. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Tentara Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Tentara Lalu Diringkus Polisi

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com