Mardiono mengatakan, keputusan strategis seperti arah politik PPP mesti diputuskan melalui forum musyawarah kerja nasional (mukernas) atau rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"PPP harus melakukan kesepakatan sesuai dengan mekanisme partai yang ada ya. Setidaknya pernah saya sampaikan bahwa setiap keputusan yang strategis bagi PPP itu setidaknya harus melalui forum mukernas atau rapimnas," kata Mardiono di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
Hal ini disampaikan Mardiono merespons eks Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno yang menyarankan PPP bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Mardiono menyebutkan, sejauh ini PPP juga belum berencana bertemu dengan Prabowo meski dua partai lainnya, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sudah lebih dulu bertemu.
"Kalau untuk bertemu secara langsung dalam konteks untuk meng-arrange waktu tertentu itu adalah belum, tapi kalau untuk komunikasi politik, ya tentu kita tidak berhenti," kata dia.
"PPP sedang fokus untuk berjuang di MK, jadi kita belum berpikir itu, kita juga belum mengadakan rapat-rapat menuju ke arah itu," ujar Mardiono.
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga menyarankan agar PPP ikut bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran agar PPP turut mempunyai andil dalam proses menuju Indonesia Emas 2045.
Ia mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran sedang berupaya merangkul semua pihak untuk ikut bekerja sama membangun bangsa.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/27/16270331/sandiaga-usul-ppp-gabung-koalisi-prabowo-gibran-mardiono-keputusan-strategis