Hal itu disampaikan Hendrawan usai ditanya apakah rencana pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan calon presiden pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto menjadi sinyal Megawati mau rekonsiliasi dengan Jokowi.
"Soal bagaimana posisi Pak Jokowi sebagai Presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya, kita doakan supaya berakhir dengan baik," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024).
"Terlepas dari catatan capaian indeks demokrasi yang memburuk, nepotisme yang menggerogoti legacy-nya, dan sejumlah pekerjaan rumah tidak mudah bagi pembangunan negara bangsa selanjutnya," ungkap anggota Komisi XI DPR ini.
Kembali ke rencana pertemuan, Hendrawan menegaskan bahwa Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ditunjuk Megawati untuk bertemu Prabowo terlebih dulu.
Sebagai kader, Hendrawan pun menunggu realisasi pertemuan itu. Dia enggan berspekulasi terlebih dulu atas rencana pertemuan itu.
"Saya menilai rencana pertemuan tersebut baik adanya. Mbak Puan Maharani sudah mendapat tugas untuk membangun komunikasi dan mengatur rencana pertemuan tersebut. Kita tunggu saja realisasinya," katanya.
"Sebagian menilai, pertemuan tersebut sebaiknya dilakukan setelah persoalan sengketa hukum di MK (Mahkamah Konstitusi) selesai," katanya lagi.
Ia turut menyinggung tulisan Megawati yang dimuat di Harian Kompas, kemarin Senin (8/4/2024) tentang Dewi Keadilan.
Tulisan Megawati, jelas Hendrawan, memiliki arti mendalam dan perlu diperhatikan hakim Konstitusi terkait memutuskan sengketa Pilpres 2024.
"Tulisan Ibu Mega di Harian Kompas (8 April 2024) secara tegas dan jelas menggugah sikap kenegarawanan Hakim MK dalam membuat putusan. Tentu kita harus menunggu jangan sampai proses ke arah sana mengalami disrupsi atau intervensi dari dinamika politik yang lain," ujar dia.
"Biarkan 'Dewi Keadilan' tetap menutup matanya, dan membuat pertimbangan sepenuhnya berdasar pertimbangan moral dan etika hukum," pungkasnya.
Ada dua tokoh yang digadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo. Namun dikabarkan pertemuan itu bakal didahului oleh Puan dan Prabowo.
Dalam hal ini, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.
"Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report," kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
"Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/09/22023751/soal-rencana-megawati-dan-prabowo-bertemu-politikus-pdi-p-singgung-masa