Apakah ke bahu jalan, yang pada saat oneway berada di kanan? Atau ke lajur kiri dekat median, atau yang dalam kondisi normal adalah lajur untuk mendahului?
Pertanyaan saya belum terjawab, Senin kemarin (8/4), terjadi kecelakaan di KM 59 tol Cikampek yang mirip dengan kondisi dalam pertanyaan saya. Bedanya, kecelakaan tersebut bukan dalam kondisi oneway, namun dalam kondisi contraflow.
Mobil Granmax yang sedang di lajur contraflow menuju Cikampek nyelonong ke lajur berlawanan hingga bertabrakan dengan bus Primajasa dari arah berlawanan dan kemudian bertabrakan dengan mobil lain yang kemudian menyebabkan Granmax dan mobil yang ditabraknya terbakar habis.
Nahas, seluruh penumpang Granmax sebanyak 12 orang termasuk sopir meninggal dunia karena kebakaran tersebut.
Meski belum pasti apakah nyelonongnya Granmax tersebut karena mobil tersebut mengalami gangguan atau sebab lain, misalnya, sopir mengantuk, karena saksi dalam kabin Granmax semuanya meninggal.
Namun secara logika peristiwa serupa sangat mungkin terjadi lagi dengan alasan kendaraan gangguan teknis.
Saya mencoba mengingat-ingat kembali infografis yang beredar terkait rekayasa lalu lintas seputar mudik, yakni ganjil genap, oneway, dan contraflow.
Nyaris tidak disosialisasikan soal kedaruratan pada saat kendaraan mengalami gangguan ketika berada di lajur oneway maupun contraflow.
Sosialisasi ini penting agar pengguna jalan yang kendaraannya mengalami gangguan tahu harus mengamankan kendaraannya ke lajur mana.
Sisi lain pengguna jalan lain juga bisa mengantisipasi dengan menghindari penggunaan lajur yang dijadikan lajur darurat layaknya bahu jalan dalam kondisi normal.
Bahkan dalam kondisi normal saja ada beberapa kejadian kendaraan yang berada di bahu jalan disambar dari belakang oleh kendaraan lain.
Maka sudah seharusnya dalam kondisi oneway dan contraflow disiapkan juga skenario jika kendaraan mengalami gangguan. Sehingga tidak terjadi kebingungan pada sopir yang kendaraannya mengalami gangguan di lajur oneway atau contraflow.
Tidak kurang penting perlunya sosialisasi skenario tersebut. Baik melalui infografis maupun banner-banner yang ada di sekitar jalan tol.
Dengan adanya skenario tersebut setidaknya bisa menghindari terjadinya fatalitas kecelakaan akibat kendaraan gangguan di lajur oneway atau contraflow.
Sehingga tidak terjadi kepiluan yang menimpa para pemudik yang seharusnya berkumpul saat hari raya dalam keadaan bahagia, menjadi berkumpul dalam keadaan duka.
Belum terlambat bagi otoritas terkait untuk melakukan skenario tersebut dan sosialisasinya, masih ada arus balik yang perlu diamankan oleh mereka, termasuk soal kedaruratan di lajur oneway dan contraflow.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/09/16060661/perlunya-skenario-kedaruratan-di-lajur-oneway-dan-contraflow